JAKARTA – Tanaman anggrek dikenal dengan nama keluarga orchids yang mana tidak semua spesiesnya bersifat epifit atau menumpang pada tanaman lain. Terdapat juga spresies anggrek tanah yang tidak menumpang tanaman lain. Meskipun menumpang pada tanaman lain, anggrek enggak bersifat parasit lho. Seperti halnya anggrek bulan yang asli Hindia Timur dan Australia.
Anggrek bulan dengan nama botani Phalaenopsis amabilis kerap dibudidayakan di rumah untuk dekorasi. Warna bunganya bervariasi, dari warna putih, kuning, merah bermotif, dan kuning bermotif.
Subspesies anggrek bulan biasa hidup liar di kawasan hutan hujan dengan kelembapan tinggi seperti di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa. Ada juga yang tumbuh di Maluku dan Seram tetapi dimasukkan dalam subspesies moluccana.
Apabila secara teori mungkin cukup rumit dalam merawat anggrek bulan, tetapi secara praktik cukuplah mudah. Seperti tips di bawah ini yang bisa dipraktikkan di rumah.
1. Penyiraman yang sesuai
Beberapa pemerhati tanaman menyarankan penyiraman sebanyak seminggu sekali, tetapi bukan itu yang bisa dijadikan acuan. Melihat setiap daerah memiliki kondisi kelembapan, paparan matahari, dan suhu maka ikuti apa yang dibutuhkan tanaman.
Perhatikan akarnya, apabila berwarna hijau tua dan masih segar, artinya masih cukup lembap. Anda juga bisa menusukkan kayu untuk mengecek seberapa basar akarnya. Jika sudah cukup kering, maka saatnya memberikan asupan air dengan penyiraman.
2. Hindari paparan sinar matahari langsung
Anggrek bulan membutuhkan memang membutuhkan banyak cahaya, tetapi tidak menyukai paparan sinar matahari langsung karena bisa membuat tanaman ini terbakar. Warna daun bisa memberitahu kondisinya, jika warnanya hijau segar dan kokoh maka ia sudah cukup cahaya. Sedangkan bila warna daunnya hijau tua maka membutuhkan lebih banyak cahaya. Nah, jika warnanya kuning lembut atau menemukan luka bakar hitam di tepian daun, ini artinya terlalu banyak paparan sinar matahari.
3. Teknik penyiraman harus tepat
Satu hal yang perlu dihindari, jangan menyiramkan air ke mahkota atau bagian atas tanaman tempat daun baru tumbuh. Jika menyiram, miringkan tanaman dan tambahkan air dengan perlahan. Atau Anda bisa merendam sebagian besar pot ke dalam air dan biarkan selama 15-20 menit sebelum diangkat.
BACA JUGA:
4. Periksa akar tanaman secara rutin
Tanaman anggrek sangat rentan terhadap busuk akar, selain karena lembap, kebusukan akar bisa disebabkan infeksi virus maupun bakteri. Cara terbaik untuk mencegah masalah ini adalah dengan memotong bagian yang busuk sesegera mungkin dan mengobati luka dengan fungisida ringan misalnya dengan kayumanis.
5. Letakkan di tempat terbuka yang sejuk
Anggrek tidak menyukai hidup di tempat tertutup dengan udara yang stagnan. Tanaman ini menyukai sejuknya udara terbuka sehingga perlu memindahkan tempat yang tepat. Jika diletakkan di dalam ruangan, arahkan kipas agar tanaman anggrek mendapatkan sedikit angin segar.
Apabila tanaman anggrek merasa bahagia, ia akan rajin berbunga. Jangan lupa berikan secara berkala pupuk untuk membantu proses pembungaan. Setelah berbunga, dan bunganya mulai kering, pangkas batang bunganya sehingga ia siap proses pembungaan lagi.