BANDA ACEH - Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan meminta warga daerah itu untuk mewaspadai kebakaran hutan dan dan lahan (karhutla), dengan cara tidak membuka lahan dengan cara membakar di tengah musim kemarau.
"Jika berkebun jangan membuka lahan dengan cara membakar, karena ini bisa mengakibatkan kebakaran hutan," kata T Mirzuan dikutip ANTARA, Senin, 19 Juni.
Dia menjelaskan, cuaca terik dan angin kencang masih terus melanda Aceh Tengah, sehingga sewaktu-waktu dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
karena itu, dia meminta masyarakat agar tetap mewaspadai dan menghindari hal-hal yang dapat berpotensi menyebabkan karhutla.
"Kami mengimbau agar kita terus waspada menghadapi kebakaran hutan ini, seperti menghindari tindakan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, seperti membuka lahan dengan cara membakar," ujarnya.
Mirzuan menyebut, dalam sepekan terakhir, belasan hektare kawasan hutan dan lahan di daerah Dataran Tinggi Gayo itu terbakar. Peristiwa itu terjadi di sejumlah titik kawasan perbukitan pinggiran Danau Lut Tawar.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Aceh untuk mewaspadai potensi karhutla sebagai dampak dua fenomena perubahan iklim yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang mengakibatkan kekeringan di Indonesia.
“Jadi untuk karhutla di periode ini memang lebih berpotensi terjadi, karena kekeringan. Kemudian juga karena pengaruh suhu permukaan yang meningkat sehingga lahan-lahan mudah terbakar,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Nasrol Adil.
BACA JUGA:
Terutama, lanjut Nasrol, daerah-daerah di wilayah Aceh bagian tengah seperti Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan wilayah pegunungan lainnya.
“Wilayah kaki bukit atau pegunungan ini sangat rentan dengan karhutla. Untuk hari ini dan kemarin, satelit kita belum ada terpantau titik panas, namun kita tetap minta agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ujarnya.