PANGKALPINANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan 1.476,86 hektare lahan dan hutan di Babel terbakar, sebagai dampak kemarau dan perubahan iklim El Nino.
"Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbanyak di Belitung Timur seluas 533,49 hektare dengan jumlah 256 kejadian karhutla," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa dikutip ANTARA, Jumat 6 Oktober.
Ia mengatakan seluas 1.476,86 hektare karhutla dengan 791 kejadian kebakaran tersebut tersebar di Belitung Timur 533,49 hektare dengan 256 kejadian, Belitung 360,95 hektare dengan 188 kejadian kebakaran.
Selanjutnya, karhutla di Bangka Barat 247,99 hektare dengan 145 kejadian, Bangka Tengah 161,14 hektare dengan 73 kejadian, Pangkalpinang 72,77 hektare dengan 63 kejadian, Bangka Selatan 64,52 hektare dengan 52 kejadian dan Kabupaten Bangka 36 hektare dengan 14 kejadian karhutla.
"Saat ini hampir setiap hari terjadi kebakaran hutan dan lahan, karena kondisi cuaca panas dampak El Nino," katanya.
Menurut dia karhutla di Kepulauan Babel rata-rata di bawah lima hektare, kecuali Bangka Tengah yang pada Selasa (3/10/2023) terjadi karhutla di kawasan Hutan Lindung Koba seluas 55 hektare yang membutuhkan waktu pemadaman dua hari, karena merupakan lahan gambut.
"Alhamdulillah, kemarin red-Kamis (5/10), api di kawasan hutan lindung Bangka Tengah ini sudah berhasil dipadamkan," katanya.
BACA JUGA:
Ia menyatakan saat ini kondisi cuaca sangat panas, sehingga semak belukar di lahan-lahan yang mengering ini tidak dibakar akan terbakar dengan sendirinya.
"Tidak dibakar pun lahan ini terbakar, karena sangat panasnya cuaca ini. Sebagai contoh Tempat Pembuangan Sampah (TPA) di Juru Seberang Belitung terbakar dengan sendirinya, karena adanya gas metana meledak akibat suhu udara tinggi yang pada akhirnya menimbulkan kebakaran di TPA tersebut," katanya.