Bagikan:

JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membantah adanya uang dari eks Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Ma'sud ke Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Kalimantan Timur. Andi mengklaim tak tahu soal aliran itu.

Hal ini disampaikannya sebelum masuk ke gedung Merah Putih KPK, Senin, 19 Juni. Andi diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi penyertaan modal yang menjerat Abdul Gafur.

"Enggak ada kalau ke Musda, enggak ada," kata Andi kepada wartawan.

Andi meyakini uang yang disebut komisi antirasuah itu untuk kepentingan pribadi Abdul Gafur dalam kegiatan itu. Sehingga dia ikut campur.

"Kalau kepentingan pribadi saya enggak tau itu. Namanya juga pribadi," ujarnya.

Sebelumnya, Abdul Gafur, Direktur Utama Perumda Benuo Taka, Heriyanto; Dirut Perumda Benuo Taka Energi, Baharun Genda; dan Kepala Bagian Keuangan Perumda Benuo Taka, Karim Abidin ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi penyertaan modal di Kabupaten Penajam Paser Utara. Ini adalah pengembangan kasus suap, gratifikasi, dan pencucian uang yang menjeratnya.

Dalam kasus ini, Abdul Gafur merugikan negara hingga Rp14,4 miliar karena memberi modal tanpa dasar kajian lengkap. Akibatnya, pos anggaran disusun secara fiktif.

Dia kemudian diduga menerima Rp6 miliar dari penyertaan modal tersebut. Duit itu digunakan untuk menyewa private jet, menyewa helikopter, hingga dukungan dana bagi Musyawarah Daerah Partai Demokrat Kalimantan Timur.