Timbulkan Bau dan Air Keruh, Pemkab Bekasi Analisa Dugaan Pencemaran Sungai Cilemahabang
Aliran air Sungai Cilemahabang yang melintasi permukiman warga di Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (ANTARA)

Bagikan:

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menerjunkan tim khusus untuk mengambil sampel air di Sungai Cilemahabang menindaklanjuti informasi terkait dugaan pencemaran lingkungan pada aliran sungai tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Syafri Doni Sirait mengatakan tim ini diterjunkan untuk menyelidiki dugaan adanya tindak pencemaran yang berdampak pada aliran air berubah warna menjadi hitam serta menimbulkan bau.

"Kami sudah turunkan Tim Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) untuk mencari tahu penyebab dan sumber pencemaran. Kami juga sudah melakukan pengambilan sampel air di lokasi tersebut," kata Syafri, Senin 12 Juni.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran sementara terdapat sejumlah indikasi yang menjadi biang pencemaran, salah satunya aktivitas perusahaan pengumpul oli bekas.

Namun demikian dirinya tidak ingin tergesa-gesa untuk menyimpulkan hasil penelusuran karena masih harus menunggu uji laboratorium dari sampel air yang telah diambil.

"Kalau dilihat air memang hitam dan berbau, tetapi kami harus cek terlebih dahulu zat yang terkandung di dalam air itu," katanya.

Setelah mengetahui hasil uji laboratorium, pihaknya segera menindaklanjuti dengan mencari sumber pencemaran hingga langkah berikutnya yang akan diambil pemerintah daerah.

Pihaknya memastikan penanganan terhadap kasus dugaan pencemaran sungai dilakukan pemerintah daerah secara tegas dan terukur guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi juga tengah menangani kasus dugaan pencemaran serupa yang terjadi di aliran Kali Sadang, Kecamatan Cikarang Barat.

"Kami juga sedang menyelidiki dugaan pencemaran air di Sungai Sadang yang menyebabkan ribuan ikan di aliran sungai itu mati mendadak belum lama ini," kata dia.