Meski Pernah Kritik Keras DPR, Eks Ketua BEM UI Manik Caleg Perindo Akui Cita-citanya Duduk di Kursi Dewan
Mantan Ketua BEM UI Manik Margamahendra/DOK pribadi

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Ketua BEM UI Manik Margamahendra menjelaskan alasan dirinya kini maju sebagai bakal calon anggota legislafif (bacaleg) DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Perindo.

Manik yang dulu kerap mengkritik pemerintah dan DPR ini mengaku sebenarnya bercita-cita duduk di kursi parlemen menjadi anggota dewan.

"Iya (bercita-cita duduk di kursi dewan). Dari dulu memang saya tertarik di bidang politik," kata Manik saat dihubungi, Jumat, 16 Juni.

Manik menjelaskan penyebab ketertarikannya pada dunia politik. Menurut dia, politik bisa bersifat personal dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

"Kalau misalnya makin jauh dari politik dan generasi muda secara sistemik dijauhkan dari politik, saya justru khawatir kehidupan kita sehari-hari itu dipengaruhi politik," ungkap Manik.

Sementara, jika nantinya Manik lolos sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta dalam Pemilu Legislatif 2024, ia akan menguji gagasan atas permasalahan masyarakat yang selama ini dibawa saat menjadi mahasiswa hingga aktivis untuk dijadikan pertimbangan kebijakan serta aturan yang dirumuskan, khususnya di DKI

"Harapannya bisa membawa aspirasi masyarakat mungkin tidak terjembatani dengan baik. Itu bisa masuk ke dalam sistem termasuk di antaranya isu yang selama Ini dibicarakan tentang kesehatan masyarakat," tuturnya.

Ketua DPW Partai Perindo DKI Jakarta Effendy Syahputra turut berkomentar soal majunya Manik sebagai bacaleg DPRD DKI Jakarta dari partainya. Manik bakal menjadi caleg di Pemilu 2024 dari Dapil 6 Jakarta Timur yang meliputi Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.

Pencalegan Manik menjadi kontroversi lantaran saat masih menjadi mahasiswa, Manik pernah menyebut DPR sebagai "dewan pengkhianat rakyat".

Menurut Effendy, pernyataan Manik saat itu menjadi hal yang menarik bagi partai yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo tersebut untuk menempuh kontestasi politik dalam Pemilu 2024 nanti.

"Justru itu yang menarik buat kita, kan. Dia yang kontroversi itu yang kemudian kita ajak ngobrol bahwa politik itu bukan seperti itu. Kita percaya manik bisa menjadi politisi yang baik dengan idealismenya. Jadi, enggak ada yang salah dengan masa lalu dia yang membuat dia tidak cocok untuk maju," papar Effendy.