Bagikan:

JAKARTA - Seorang perwira tinggi militer Rusia sekaligus veterang perang kenamaan tewas dalam serangan balasan Ukraina kata seorang pejabat yang didukung Rusia, akibat hantaman rudal bantuan yang dikirimkan oleh Barat pada Hari Selasa.

Vladimir Rogov, seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di bagian wilayah Zaporizhzhia selatan yang berada di bawah kendali Moskow mengatakan, Kepala Staf Angkatan Darat Gabungan ke-35 Rusia Mayor Jenderal Sergei Goryachev (52), tewas di garis depan Zaporizhzhia pada Hari Senin, di mana pasukan Ukraina telah merebut kembali beberapa wilayah.

Tidak ada konfirmasi langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia mengenai berita tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh "Voenkor Z," seorang koresponden perang dan blogger Rusia.

"Tentara telah kehilangan salah satu komandan militernya yang paling cerdas dan paling efektif, yang menggabungkan profesionalisme tertinggi dengan keberanian pribadi. Belasungkawa terdalam dan paling tulus kepada keluarga dan teman-teman almarhum!," tulis Rogov di saluran Telegramnya, dilansir dari Reuters 14 Juni.

Tewasnya Mayjen Goryachev menjadikan jumlah jenderal Rusia yang tewas dalam perang Ukraina kini mencapai 11 orang, serta jenderal pertama Rusia yang tewas tahun ini, mengutip Daily Mail.

Blogger perang Rusia yang populer dengan 1,1 juta pengikut, Anatoliy Shariy mengatakan, Mayjen Goryachev dihantam rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris. Ia tampaknya tewas bersama para perwira senior lainnya.

"Salam dari Inggris dan Prancis," tulisnya.

Sementara, seorang ahli Ukraina Mikhail Zhirokhov mengatakan tewasnya sang jenderal ini adalah pukulan besar bagi Rusia.

"Biasanya, di samping seorang jenderal (ada) kolonel, letnan kolonel, mayor, yang melakukan kegiatan di markas (yang) mati. Oleh karena itu, serangan terhadap pos komando Angkatan Darat ke-35 sebelum serangan besar (Ukraina) adalah upaya yang sangat serius untuk meraih kesuksesan," jelasnya

Sergei Vladimirovich Goryachev lahir pada 22 Oktober 1970 di Ozherelye, Oblast Moskwa, Uni Soviet, dikutip dari Ground Report.

Goryachev muda lulus dari Sekolah Komando Lintas Udara Pengawal Tinggi Ryazan pada 1994. Ia melanjutkan pendidikannya di Akademi Senjata Gabungan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan menyelesaikan studinya pada 2008.

Ia memulai karier militernya sebagai komandan peleton pengintai, dan kemudian menduduki berbagai posisi, termasuk asisten kepala pengintai, wakil komandan kompi pengintai, komandan kompi pengintai, hingga komandan batalyon penerjun payung.

Mayjen Goryachev merupakan veteran Perang Chechnya Kedua. Kemudian dari 2011 hingga 2013, ia menjabat sebagai wakil komandan brigade senapan bermotor terpisah di Distrik Militer Barat.

Pada Maret 2013, Mayjen Goryachev ditunjuk sebagai kepala kelompok operasional pasukan Rusia di Transnistria. Ia kemudian mengambil peran sebagai komandan Pangkalan Militer Rusia 201 di Tajikistan pada November 2018.

Sedangkan selama invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Mayjen Goryachev memainkan peran penting sebagai Komandan Brigade Tank Terpisah ke-5, sebelumnya akhirnya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Gabungan ke-35.