Bagikan:

JAKARTA - Inggris pada Hari Kamis menjadi negara pertama yang mulai memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, yang akan memungkinkan pasukan Ukraina menyerang pasukan Rusia dan tempat penyimpanan pasokan jauh di belakang garis depan.

Ukraina diketahui telah meminta rudal jarak jauh selama berbulan-bulan, tetapi dukungan yang diberikan oleh Inggris dan sekutu lainnya seperti Amerika Serikat sebelumnya, terbatas pada senjata jarak pendek.

Menyoroti apa yang disebutnya penargetan warga sipil yang disengaja, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada parlemen: "Rusia harus mengakui bahwa tindakannya sendiri telah menyebabkan sistem seperti itu disediakan," melansir Reuters 11 Mei.

Menteri Wallace mengatakan, Inggris memasok rudal Storm Shadow ke Ukraina sehingga mereka dapat digunakan di dalam wilayahnya, menyiratkan dia telah menerima jaminan dari Ukraina, rudal-rudal tersebut tidak akan digunakan untuk menargetkan di dalam Rusia.

Rudal-rudal itu "sekarang masuk ke, atau berada di dalam negara itu sendiri", katanya.

Sebelumnya, Kremlin mengatakan, jika Inggris memberikan rudal ini, itu akan membutuhkan "tanggapan yang memadai dari militer kita".

Rusia telah meluncurkan serangkaian serangan rudal jarak jauh terhadap Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Serangan semacam itu dikatakan dirancang untuk menurunkan kemampuan Kyiv untuk berperang, tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil.

storm shadow
Jet tempur Tornado GR4 RAF Inggris membawa rudal jelajah Storm Shadow. (Wikimedia Commons/RAF/MOD)

Menteri Wallace mengatakan, pasokan Storm Shadow dari Inggris akan cukup untuk memenuhi permintaan Ukraina saat ini.

Dia juga merujuk pada kemungkinan gelombang kedua pasokan rudal oleh kelompok negara-negara Eropa yang dipimpin Inggris, yang pekan lalu meminta perusahaan untuk menyatakan minat untuk memasok Ukraina dengan rudal dengan jangkauan hingga 300 km (190 mil).

Menteri Wallace menambahkan, salah satu tantangan utama dalam memasok senjata adalah menemukan cara untuk memasukkan senjata rancangan Inggris-Prancis ke dalam pesawat rancangan Rusia yang digunakan oleh pasukan Ukraina.

Ukraina diperkirakan akan melancarkan serangan balasan segera setelah enam bulan mempertahankan pasukannya dalam posisi bertahan. Rusia melakukan serangan musim dingin yang besar yang gagal merebut wilayah yang signifikan.

Storm Shadows, diproduksi oleh pembuat rudal Eropa MBDA, adalah rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara, dirancang untuk serangan terhadap target bernilai tinggi seperti bunker yang diperkeras dan memiliki jangkauan lebih dari 250 km (155 mil).

Terpisah, Sidharth Kaushal, seorang peneliti kekuatan laut di Royal United Services Institute yang berbasis di London, mengatakan keputusan Inggris untuk memasok Storm Shadows penting bagi pasukan Ukraina dalam dua cara.

Kaushal mengatakan, itu akan menempatkan depot amunisi Rusia dalam jangkauan lagi, setelah pasukan Rusia beradaptasi dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS tahun lalu dengan memindahkannya dari jangkauan sekitar 70 km (45 mil).

Berikutnya, Kaushal mengatakan Storm Shadow dapat digunakan untuk menargetkan kapal-kapal Rusia di pelabuhan Krimea Sevastopol, yang menurutnya signifikan karena angkatan laut Rusia telah terlibat dalam melancarkan serangan di seluruh Ukraina.

Setelah Amerika Serikat, Inggris telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina dengan memberikan bantuan senilai 2,3 miliar pound (2,9 miliar dolar AS) tahun lalu.

Inggris adalah negara pertama yang memasok senjata yang lebih canggih ke Ukraina. London mengirim senjata anti-udara dan anti-tank pertama yang diluncurkan ke Ukraina menjelang invasi, dan pada bulan Februari mengumumkan akan menjadi negara pertama yang mulai melatih pilot Ukraina dengan jet tempur NATO.

Pada Bulan Januari, Inggris mengatakan akan mengirim 14 tank tempurnya ke Ukraina, janji yang diikuti oleh negara lain termasuk Amerika Serikat dan Jerman.

Diketahui, sampai saat ini, senjata jarak jauh yang menurut Amerika Serikat akan disediakan adalah Ground Launched Small Diameter Bomb (GLSDB), yang memiliki jangkauan sekitar 150 km.

Washington sejauh ini menolak untuk memasok Ukraina dengan rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dengan jangkauan 297 km, di tengah kekhawatiran bahwa Ukraina dapat menggunakannya untuk menyerang di dalam perbatasan Rusia yang diakui secara internasional.

Inggris mengatakan selalu menilai risiko provokasi atau eskalasi ketika memutuskan apa yang akan dikirim ke Ukraina.