JAKARTA - Perang di Ukraina akan semakin menjadi pertempuran antara sejumlah besar pasukan Rusia yang kurang terlatih dengan peralatan yang sudah ketinggalan jaman, melawan pasukan Ukraina yang lebih kecil tapi didukung persenjataan dan pelatihan yang lebih baik dari Barat, kata seorang pejabat tinggi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Hari Rabu.
Laksamana Rob Bauer, ketua Komite Militer NATO mengatakan, Rusia kini mengerahkan sejumlah besar tank T-54, model lama yang dirancang pada tahun-tahun awal setelah Perang Dunia Kedua.
"Tapi masalahnya adalah, mereka masih memiliki banyak T-54. Jadi... dalam hal jumlah, kuantitas, itu adalah masalah," kata Bauer kepada wartawan setelah pertemuan kepala militer nasional aliansi di markas besar NATO di Brussels, Belgia, melansir Reuters 10 Mei.
"Apa yang akan kita lihat sekarang adalah, Rusia akan fokus - harus fokus - pada kuantitas, jumlah wajib militer yang lebih besar, dan memobilisasi orang, bukan materiil yang terlatih dan lebih tua. Tapi dalam jumlah besar," urainya.
"Sementara itu, Ukraina akan fokus pada kualitas, dengan sistem persenjataan Barat dan pelatihan Barat. Itulah perbedaan besar dalam beberapa bulan mendatang, menurut saya," tandas pria yang pernah menjadi komandan kapal perang HNLMS De Ruyter ini.
Ditambahkan olehnya, para kepala militer NATO menyatakan kembali "dukungan tanpa henti" kepada perwakilan Ukraina dalam pertemuan tersebut.
"Tidak ada keraguan bahwa NATO akan mendukung Ukraina selama diperlukan," tegas Bauer yang merupakan perwira militer Belanda.
BACA JUGA:
Terpisah, Jenderal Angkatan Darat AS Christopher Cavoli, komandan tertinggi NATO untuk Eropa menambahkan, degradasi pasukan Rusia "sangat tidak merata".
"Sebagian besar terjadi pada pasukan darat," singkatnya.