JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Hari Rabu mengutuk kematian warga sipil di Jalur Gaza, Palestina dan mengimbau semua pihak untuk "segera menghentikan serangan" dan "menahan diri secara maksimal".
"Israel harus mematuhi kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara proporsional dan mengambil semua tindakan pencegahan yang layak untuk menyelamatkan warga sipil dan benda-benda sipil dalam pelaksanaan operasi militer," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, dilansir dari The National News 11 Mei.
Sekjen Guterres juga mengutuk peluncuran roket tanpa pandang bulu dari Gaza ke Israel, yang "melanggar hukum kemanusiaan internasional, membahayakan warga sipil Palestina dan Israel," tambah Haq.
Militan Palestina menembakkan ratusan roket dari Gaza ke Israel pada Hari Rabu, sementara Israel terus menekan untuk hari kedua dengan serangkaian serangan udara yang menewaskan 21 orang Palestina, termasuk tiga komandan senior Jihad Islam dan setidaknya 10 warga sipil.
Kepala PBB mendesak semua pihak yang terkait untuk segera menghentikan permusuhan, menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Palestina dan Israel dalam menyelesaikan konflik berdasarkan resolusi PBB yang relevan, hukum internasional dan perjanjian bilateral.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara bertemu secara tertutup pada Hari Rabu untuk membahas kekerasan terbaru di Gaza.
BACA JUGA:
Pertemuan ini diminta oleh UEA, China dan Prancis, yang kemudian diikuti oleh Rusia, untuk membahas perkembangan terbaru di Jalur Gaza.