Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Inggris memberi lampu hijau senjata Inggris dapat digunakan oleh pasukan Ukraina dalam operasi di wilayah Rusia. Tapi pembatasan penggunaan rudal jarak jauh Storm Shadow tetap diberlakukan.

Dalam dua pelak terakhir, Ukraina melakukan serangan terbesar terhadap wilayah kedaulatan Rusia sejak Perang Dunia Kedua.

Menteri Luar Negeri Inggris saat itu David Cameron mengatakan pada Mei, Ukraina mempunyai hak untuk menggunakan senjata yang disediakan oleh London untuk menyerang sasaran di Rusia.

Namun pemerintah belum berkomentar sebelumnya mengenai penggunaan senjata sumbangan Ukraina oleh pasukan darat di wilayah Rusia.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Ukraina memiliki "hak” yang jelas untuk membela diri terhadap serangan ilegal Rusia dan hal itu tidak menghalangi operasi di dalam Rusia.

“Kami menjelaskan selama proses pemberian hibah bahwa peralatan tersebut harus digunakan sesuai dengan hukum internasional,” kata juru bicara itu dilansir Reuters, Kamis, 15 Agustus.

Kebijakan ini berarti, tank Inggris, rudal anti-tank, dan peralatan militer lainnya yang diberikan kepada Ukraina dapat digunakan di Rusia sebagai bagian dari pertahanan Ukraina terhadap invasi Rusia.

Pembatasan penggunaan rudal jarak jauh Storm Shadow yang dipasok Inggris, dan hanya dapat digunakan di wilayah Ukraina yang diterima secara internasional, masih berlaku.

Dengan menggunakan drone, artileri berat, dan tank, Ukraina mengatakan pihaknya merebut lebih dari 1.000 kilometer persegi (390 mil persegi) wilayah Rusia sejak 6 Agustus.

Serangan Ukraina ini disebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “provokasi besar”.

Sumber Inggris mengatakan pasukan Ukraina diperkirakan menggunakan tank British Challenger 2 di Rusia.

Inggris telah menjanjikan bantuan militer sebesar 7,6 miliar pound ($9,77 miliar) untuk Ukraina sejak Februari 2022 ketika invasi Rusia dimulai, menurut perpustakaan House of Commons, yang menerbitkan penelitian.

Ini termasuk 14 tank tempur utama Inggris tahun lalu bersama dengan kendaraan lapis baja, amunisi, sistem pertahanan udara, peralatan peperangan elektronik dan artileri.

Namun Inggris, seperti negara-negara Barat lainnya, sejauh ini menolak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh karena risiko eskalasi konflik yang dirasakan.

Rusia mengatakan akan merespons jika Inggris mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada pekan ini kembali mendesak sekutu Baratnya untuk mengizinkan serangan rudal jarak jauh ke Rusia.