JAKARTA - Pengawal Hamas yang membunuh seorang sandera Israel bertindak sebagai balas dendam setelah mendapat kabar kedua anaknya tewas dalam serangan Israel. Tindakan ini disebut di luar dari instruksi Hamas.
“Tentara (Hamas) yang ditugaskan sebagai penjaga bertindak sebagai pembalasan terhadap instruksi setelah dia menerima informasi bahwa kedua anaknya menjadi syahid dalam salah satu pembantaian yang dilakukan musuh,” kata juru bicara kelompok bersenjata Brigade al-Qassam, Abu Ubaida melalui Telegram dilansir Reuters, Kamis, 15 Agustus.
“Kejadian itu tidak mewakili etika kami dan petunjuk agama kami dalam menangani tawanan. Kami akan perkuat instruksi tersebut,” sambungnya.
Pada Senin, setelah pengumuman awal Hamas mengenai insiden tersebut, militer Israel mengatakan mereka tidak dapat segera mengonfirmasi atau membantah laporan Hamas.
BACA JUGA:
Sementara tu terkait dengan upaya gencatan senjata di Gaza, utusan dari Amerika Serikat, Israel, Qatar, dan Mesir bertemu di Doha hari ini. Perundingan disebut sebagai upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata hingga pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza.