JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan 54 persen tenaga produktif di Indonesia pernah mengalami stunting saat masih dalam kandungan maupun ketika bayi. Data ini diperolehnya dari Bank Dunia.
"Menurut Bank Dunia angka stunting, angkatan kerja kita, yang waktu masa bayinya atau masih dalam kandungan terjangkit atau mengalami stunting itu jumlahnya mencapai 54 persen," kata Muhadjir dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 25 Januari.
Atas alasan ini, Presiden Joko Widodo kemudian menaruh perhatian besar pada angka stunting di Indonesia. Sebab, keika bayi atau anak pernah mengalami stunting maka perkembangan kecerdasannya tak optimal ketika memasuki usia dewasa atau produktif.
Ada pun langkah yang diambil untuk mengurangi angka stunting di Indonesia adalah dengan memetakan daerah yang kerap mengalami stunting. Hal ini, kata Muhadjir penting untuk dilakukan sehingga ke depan pemerintah bisa membuat langkah konkrit dan terukur.
Selain itu, Jokowi memerintahkan agar anggaran yang tersebar di 20 kementerian dan lembaga untuk difokuskan ke kementerian atau lembaga terkait. Dengan demikian hanya beberapa kementerian dan lembaga yang fokus pada masalah stunting.
"Presiden juga memberikan arahan supaya di antara kementerian lembaga itu ada satu yang bertanggung jawab sebagai ketua pelaksana, sehingga nanti kalau bapak presiden meminta pertanggungjawaban itu jelas ke siapa," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Muhadjir menyebut Presiden Jokowi telah menargetkan untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen di 2024 mendatang. Kata dia, hal ini disampaikan dalam rapat terbatas untuk mentukan langkah-langkah penurunan stunting.
"Bapak Presiden telah memberikan arahan kepada kami bahwa sampai tahun 2024 nanti angka stunting Indonesia ditargetkan akan turun mendekati angka 14 persen," kata Muhadjir dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 25 Januari.
Dia menyebut penurunan ini harus bisa dilakukan mengingat, angka stunting di Tanah Air masih cukup tinggi yakni 27,6 persen pada 2019 lalu dan diperkirakan bakal mengalami peningkatan di 2020 akibat pandemi COVID-19.
Sehingga, untuk mencapai target yang ditentukan, paling tidak dalam setahun angka stunting harus turun sebesar 2,7 persen.
"Ini adalah target yang luar biasa besar dan karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa yang tidak biasa atau extra ordinary," ungkapnya.