JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen di 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai melakukan rapat terbatas untuk mentukan langkah-langkah penurunan stunting.
"Bapak Presiden telah memberikan arahan kepada kami bahwa sampai tahun 2024 nanti angka stunting Indonesia ditargetkan akan turun mendekati angka 14 persen," kata Muhadjir dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 25 Januari.
Dia menyebut penurunan ini harus bisa dilakukan mengingat, angka stunting di Tanah Air masih cukup tinggi yakni 27,6 persen pada 2019 lalu dan diperkirakan bakal mengalami peningkatan di 2020 akibat pandemi COVID-19.
Sehingga, untuk mencapai target yang ditentukan, paling tidak dalam setahun angka stunting harus turun sebesar 2,7 persen.
"Ini adalah target yang luar biasa besar dan karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa yang tidak biasa atau extra ordinary," ungkapnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini mengatakan sudah ada sejumlah cara yang akan dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka stunting.
Salah satunya adalah mengatur penanganan dengan menggunakan landasan hukum UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
"Artinya bahwa penurunan angka stunting basisnya nanti adalah dalam upaya untuk membangun keluarga," tegasnya.
"Sehingga pembangunan keluarga tidak hanya terbatas kepada masalah pembatasan angka kelahiran dan penjarangan angka kelahiran tetapi betul-betul keluarga yang pembangunan keluarga yang integral," imbuh dia.
Sebagai informasi, stunting adalah anak yang tidak tumbuh sesuai dengan umurnya. Pada anak yang mengalami stunting, sel otak tidak berkembang maksimal. Sehingga mempengaruhi kecerdasan sehingga ada yang telat berpikir atau kurang pintar.
Ada tiga penyebab stunting, yakni makanan tidak cukup masuk ke perut anak, ada makanan tapi tidak tahu bagaimana menggunakannya, kemudian makanan masuk cukup tapi dicuri oleh cacing di perut anak, serta adanya infeksi berulang.