Menko PMK Minta Pemda Optimalkan Target Penurunan Stunting
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK.

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta seluruh pemerintah daerah untuk mengoptimalkan target penurunan prevalensi stunting dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.

"Pemerintah daerah diharapkan terus melakukan sejumlah program dan upaya strategis guna mempercepat dan mengoptimalkan target penurunan stunting," kata Muhadjir Effendy dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Februari

Menko PMK menjelaskan, berbagai upaya strategis dalam menangani stunting perlu dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.  

"Sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, perlu adanya upaya yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi dan sinergi di antara kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.

Muhadjir juga mengatakan, untuk mencapai target yang ditetapkan, pemerintah daerah perlu mengkoordinasikan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting hingga tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan desa.

"Selain itu memastikan penguatan puskesmas dan posyandu dalam mendukung program stunting dan memastikan ketersediaan alat antropometri dan USG," katanya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah daerah juga perlu memastikan program pelaksanaan percepatan penurunan stunting telah tepat sasaran.

"Sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021, kelompok sasaran dimaksud meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia nol hingga 59 bulan," katanya.

Menko juga menambahkan bahwa pemerintah pada saat ini terus melakukan berbagai upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kata dia, adalah 21,6 persen.

"Sementara pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024," katanya.

Untuk mendukung upaya penurunan stunting ini, kata dia, perlu kerja sama lintas sektor mulai dari tingkat pusat hingga daerah dan desa.

"Dalam rangka mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan produktif serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, maka perlu dilakukan percepatan penurunan stunting," katanya.