Sayonara Vendor! Tesla Pamer Teknologi Baterai Produksi Sendiri
CEO Tesla, Elon Musk. (Foto: Instagram @elonmusk)

Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan mobil listrik kenamaan dunia Tesla disebutkan telah memiliki teknologi terbaru pembuatan baterai yang diklaim mampu menghemat 56 persen biaya pembuatan dari sebelumnya. Informasi tersebut dibagiankan Tesla melalui laman resmi twitternya.

Disebutkan bahwa pabrik penyimpan daya ini berlokasi Texas, Amerika Serikat dan Berlin, Jerman. Perusahaan milik Elon Musk tersebut kemudian mengajak kepada masyarakat untuk turut melamar pekerjaan sebagai pegawai di tempat produksi baterai Tesla ini.

Untuk diketahui, baterai merupakan komponen utama tunggal yang disebut-sebut sebagai bagian termahal dari kendaraan Tesla. Untuk itu, rencana ambisius pengembangan baterai 4680 ini menjadi prioritas terbaru guna menekan biaya produksi dan harga jual kepada konsumen.

Proyek pengembangan baterai untuk menekan ongkos pembuatan dapat juga memperbesar kemungkinan penggunaan kendaraan listrik secara lebih masif dan cepat di masyarakat.

Saat ini, sebagian besar produk baterai yang dipakai Tesla merupakan pasokan dari pihak ketiga, seperti LG, Panasonic, Chinese Amperex Technology Limited (CATL). Jadi, pengembangan pemasok daya secara mandiri merupakan langkah strategis lanjutan untuk membawa kendaraan listrik lebih terjangkau bagi khalayak luas.

Adapun, secara teknologi penggunaan baterai, Tesla disebutkan telah memiliki rancangan anyar dengan teknologi elektroda tabless yang mempunyai struktur lilitan pengikat listrik baru. Melalui sistem ini akan mengurangi biaya pembuatan baterai sebesar 18 persen.

Pada baterai 4680 tersemat lebih banyak silicon di anoda yang membuatnya bekerja lebih baik. Dalam hal bentuk beberapa part terlihat cukup kecil dengan ukuran diameter 46mm dan tinggi 80mm yang bertujuan untuk mengoptimalkan ruang dalam kemasan baterai.

Sebelumnya pada September 2020 silam, Elon Musk membenarkan bahwa pihaknya telah menguji kehandalan baterai ini pada prototipe kendaraan di fasilitas produksi Fremont.

Nampaknya, produksi baterai 4680 memang tidak bisa dibendung lagi. Pabrik di Gigafactory, Texas akan menjadi sejarah dari langkah baru Tesla. Disusul Berlin sebagai Gigafactory pertama di Eropa yang rencananya bakal diikuti pembuatan Model Y. Terkhusus di Eropa, Elon sempat mengatakan bahwa fasilitas produksi tersebut diproyeksi jadi pabrik baterai sel terbesar di dunia.

Hari ini, berkat Tesla, semakin banyak orang yang terbiasa dengan keberadaan mobil listrik. Ini berarti permintaan baterai juga akan naik dan kebutuhan bahan dasar seperti lithium, kobalt dan nikel dipastikan melonjak.

Tesla sendiri dengan baterai 4680 berencana menggunakan katoda nikel tinggi untuk menghasilkan lebih banyak energi yang tersimpan dalam kendaraan agar durasi pemakaian dapat lebih lama lagi.