Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus dalam kondisi umum yang baik pada Kamis pagi, setelah malam pertamanya di rumah sakit usaih menjalani operasi perut, beristirahat dengan baik dan hasil tes pertama pasca operasi juga bagus, kata dokter.

"Tim medis setelah pemulihan pasca operasi paus mengatakan bahwa Paus Francis menghabiskan malam yang tenang, dengan istirahat yang lama," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 8 Juni.

"Dia dalam kondisi umum yang baik, waspada dan bernapas secara spontan. Hasil tes rutinnya bagus," lanjut Vatikan, seraya menambahkan Paus berusia 86 tahun itu akan melanjutkan beristirahat sepanjang hari.

Paus mengungkapkan rasa terima kasihnya atas banyak pesan kesembuhan yang telah diterimanya dan meminta orang-orang untuk terus mendoakannya, tambah Vatikan.

Diberitakan sebelumnya, Paus menjalani operasi selama tiga jam di sebuah rumah sakit Roma pada Hari Rabu untuk memperbaiki hernia, yang menurut dokter cukup berhasil sehingga aktivitas dan perjalanannya tidak perlu dibatasi setelah sembuh.

Dokter Sergio Alfieri, kepala ahli bedah yang mengoperasi paus di Rumah Sakit Gemelli Roma mengatakan, reaksinya baik terhadap anestesi umum dan dia memperkirakan Paus akan berada di rumah sakit selama sekitar 5-7 hari.

Namun, berbicara kepada wartawan setelah operasi, Alfieri memperingatkan meski kuat, Paus sudah lanjut usia dan baru-baru ini menderita bronkitis, jadi "kami akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan" terkait waktu rawat inap di rumah sakit.

Diketahui, Paus memiliki dua perjalanan yang direncanakan untuk musim panas ini, ke Portugal 2-6 Agustus untuk menghadiri Hari Pemuda Sedunia dan mengunjungi Kuil Fatima, serta ke Mongolia 31 Agustus-September 4, salah satu tempat yang lebih terpencil yang pernah dia kunjungi.

Alfieri mengatakan, dia tidak melihat alasan medis mengapa Paus harus mengubah jadwalnya, jika pemulihan berjalan dengan baik, seperti yang diharapkan oleh ahli bedah.

Terkait dengan proses pemulihan, Vatikan mengatakan semua audiensi pribadi dan umum Paus telah dibatalkan hingga 18 Juni.

Dokter mengatakan operasi itu diperlukan untuk memperbaiki laparokel, hernia yang terkadang terbentuk di atas bekas luka yang biasanya dihasilkan dari operasi sebelumnya. Ini lebih sering terjadi pada orang tua dan bisa juga disebabkan oleh kelebihan berat badan atau kelemahan otot dinding perut.

Alfieri mengatakan, kondisi paus menyebabkan penyumbatan usus yang menyakitkan dan semakin sering terjadi.

Paus menjalani laparotomi, atau operasi perut terbuka, dan prostesis jala digunakan untuk merekonstruksi dinding perut.

Pada Juli 2021, sebagian usus besarnya diangkat dalam operasi yang ditujukan untuk mengatasi kondisi usus yang menyakitkan yang disebut divertikulitis. Dia mengatakan awal tahun ini, kondisi tersebut telah membaik dan mempengaruhi berat badannya.