Bagikan:

JAKARTA - Bentrokan meletus di Kota Ramallah, pusat pemerintahan Palestina, di Tepi Barat, saat militer Israel menggelar operasi militer untuk menyerbu rumah pelaku serangan bom.

Seorang saksi mata mengatakan, sebuah konvoi militer besar tiba di pusat Kota Ramallah, membuat ratusan warga Palestina berkumpul di daerah tersebut.

Beberapa pemuda Palestina melemparkan batu ke arah pasukan Israel, yang kemudian menembakkan peluru tajam, granat setrum dan gas air mata ke arah kerumunan massa, kata saksi tersebut. Tempat sampah yang dibakar memblokir jalan dan sirene ambulans meraung-raung.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, setidaknya enam orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, termasuk tiga orang yang mengalami luka tembak.

Sementara itu, Militer Israel mengatakan pasukannya beroperasi di Ramallah "untuk menghancurkan kediaman teroris yang melakukan serangan bom di Yerusalem pada Bulan November lalu".

Ketika itu, ledakan kembar menewaskan dua orang, termasuk seorang remaja Israel-Kanada dan melukai sedikitnya 14 orang. Polisi mengatakan itu ledakam bom rakitan yang ditanam di halte bus dekat pintu keluar kota dan di sebuah persimpangan yang mengarah ke sebuah pemukiman.

"Penghancuran rumah-rumah para pejuang adalah hukuman kolektif yang termasuk dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh penjajah terhadap rakyat kami," kata Abdel Fattah Dola dari Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, melansir Reuters 8 Juni.

Israel mengatakan, kebijakan penghancuran rumah-rumah para pelaku merupakan hukuman sekaligus pencegahan bagi para calon penyerang.

Beberapa jam sebelumnya, Utusan AS untuk Palestina Hady Amr bertemu dengan pejabat senior Palestina Hussein Al-Sheikh.

Diketahui, kekerasan di Tepi Barat, salah satu wilayah di mana warga Palestina menginginkan kemerdekaan, telah meningkat selama setahun terakhir. Israel telah mengintensifkan serangan militernya di tengah serentetan serangan jalanan yang dilakukan oleh warga Palestina di kota-kota tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 158 warga Palestina telah terbunuh oleh Israel sejak Januari. Sementara, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan 20 warga Israel dan dua warga negara asing telah terbunuh dalam serangan-serangan Palestina pada periode yang sama.