Tentara Israel Kembali Tembak Mati Tiga Warga Palestina di Tepi Barat, Termasuk Remaja 14 Tahun
Ilustrasi perbatasan Israel dengan Palestine di Tepi Barat. (Wikimedia Commons/Justin McIntosh)

Bagikan:

JAKARTA - Tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Hari Rabu, dengan korban satu remaja dan lainnya seorang pengacara, kata Kementerian Kesehatan Palestina, ketika pasukan melakukan lebih banyak penyisiran di wilayah itu, setelah serangan mematikan Arab di Israel.

Kementerian Kesehatan mengatakan tentara menembak dan membunuh seorang anak berusia 14 tahun di dekat Betlehem. Militer Israel mengatakan dia telah melemparkan bom bensin ke tentara, yang "menggunakan peluru tajam untuk menghentikan ancaman langsung."

Dalam insiden terpisah, seorang Palestina tewas oleh tembakan militer Israel di Nablus, di jalan utama dekat Makam Joseph, kata kementerian itu, mengacu pada sebuah kuil Yahudi di mana Israel melakukan pekerjaan perbaikan pada hari Rabu setelah orang-orang Palestina merusaknya, melansir Reuters 14 April.

Kementerian mengidentifikasi dia sebagai Mohammed Assaf, 34, seorang pengacara yang bekerja untuk departemen Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang mendokumentasikan dan melobi, terhadap aktivitas pemukiman Israel di tanah yang dicari orang Palestina untuk sebuah negara.

Seorang pejabat dari unit anti-pemukiman PLO mengatakan, Assaf telah mengantar keponakannya ke sekolah terdekat dan berhenti di pinggir jalan untuk menyaksikan peristiwa yang terjadi, ketika bentrokan meletus di makam.

Sebuah pernyataan militer tentang operasi Tepi Barat pada Hari Rabu mengatakan, seorang 'tersangka bersenjata' ditembak di dekat Nablus. Tidak jelas apakah itu mengacu pada Assaf.

Pasukan Israel telah mengamankan area di sekitar makam saat pekerjaan perbaikan sedang berlangsung. Militer mengatakan, ratusan warga Palestina melemparkan batu dan bom bensin ke tentara, yang menanggapi dengan tembakan langsung dan tindakan pembubaran kerusuhan.

Di dekat Ramallah, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang warga Palestina lainnya tewas, dalam bentrokan yang meletus setelah pasukan Israel melakukan serangan penangkapan. Tidak ada komentar segera dari militer atau polisi Israel.

Rekaman menunjukkan puluhan warga Palestina melemparkan batu ke kendaraan lapis baja Israel dan sesekali terdengar suara tembakan.

Terpisah, dinas keamanan domestik Shin Bet mengatakan tiga warga Palestina yang berencana untuk melakukan serangan terhadap warga Israel ditangkap dalam serangan itu. Sekitar 20 orang yang digambarkan sebagai tersangka teror ditahan dalam operasi Hari Rabu, menurut pernyataan militer dan polisi.

Militer Israel meningkatkan serangannya di Tepi Barat, menyusul serangan oleh dua warga Palestina dari wilayah itu dan tiga anggota minoritas Arab Israel yang telah menewaskan 14 orang di Israel sejak akhir Maret.

Diketahui, Lebih dari 20 warga Palestina, mayoritas dari mereka pria bersenjata, telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak Januari.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan pada Hari Rabu, pihaknya menganggap Israel "bertanggung jawab penuh atas dampak" dari tindakan militer. Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas meminta masyarakat internasional untuk campur tangan.

Israel menuduh Otoritas Palestina tidak berbuat cukup untuk mengendalikan militan dan mendorong kekerasan terhadap orang Israel, dengan membayar tunjangan kepada keluarga Palestina di penjara Israel, beberapa dari mereka dihukum karena serangan mematikan.

Tahun lalu, pertumpahan darah yang bertepatan dengan dimulainya Bulan Ramadan, saat kekerasan Israel-Palestina pecah, dengan kemudian berubah menjadi perang 11 hari anatra Israle dengan Hamas.