Iran Luncurkan Rudal Hipersonik: Presiden Raisi Nilai Hadirkan Keamanan, Pejabat Militer Samakan dengan Rusia hingga Korea Utara
Presiden Iran Ebrahim Raisi saat peluncuran rudal hipersonik Fattah. (Twitter/@IrnaEnglish/IRNA/Ali Sharifzadeh)

Bagikan:

JAKARTA - Iran kembali memamerkan kemampuannya di bidang industri pertahanan, terutama rudal, dengan meluncurkan rudal hipersonik besutan Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Hari Selasa.

Diberi nama Fattah, peluncuran rudal kali ini dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dan jajaran petinggi militer negara itu, memujinya sebagai jalan yang benar untuk menuju swasembada rudal dan industri pertahanan.

"Peluncurkan rudal baru telah memungkinkan Iran untuk memperluas kekuatan penangkalnya, akan membawa keamanan dan perdamaian yang berkelanjutan ke wilayah sekitar Iran," kata Presiden Raisi, seperti mengutip IRNA 7 Juni.

Sementara itu, Komandan IRGC Brigadir Jenderal Hossein Salami, yang juga menghadiri upacara peluncuran Fattah memuji rudal tersebut sebagai tanda kemajuan bagi para ilmuwan dan cendekiawan muda Iran.

"Rudal hipersonik modern dapat dengan mudah mengubah jalur dan arahnya di dalam dan di luar atmosfer untuk menghindari roket anti-rudal," jelasnya merujuk pada kemampuan teknologi Fattah.

Sebelumnya, Komandan Pasukan Kedirgantaraan IRGC Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh yang juga hadir dalam peluncuran mengatakan pada akhir Mei, Iran akan meluncurkan "lompatan generasi yang signifikan" di sektor rudal.

Dikatakan olehnya, rudal hipersonik baru Iran ini akan menandai peluncuran rudal generasi baru di Iran.

Memiliki kemampuan taktis yang hebat, Fattah dapat terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi dan melakukan berbagai manuver di dalam dan di luar atmosfer bumi, katanya.

"Fattah memiliki jangkauan 1.400 kilometer dan mencapai target dengan kecepatan Mach 13 hingga 15," pujinya.

"Rudal yang diluncurkan hari ini adalah rudal yang unik di dunia," sambung Brigjen Hajizadeh, seraya menyebut Rusia, China, Korea Utara dan Amerika Serikat sebagai negara yang telah menguasai teknologi pembuatan rudal hipersonik.

Dia menggambarkan Fattah sebagai rudal yang memiliki hulu ledak dengan mesin berbentuk bola, sistem pendorong bahan bakar padat dan sistem pemandu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, rudal tersebut memiliki nosel yang dapat digerakkan sehingga memungkinkan rudal tersebut diarahkan ke segala arah, bergerak ke kiri dan kanan, ke atas dan ke bawah, hingga berputar di atas atmosfer bumi.

"Kami dapat mencapai target apa pun dalam jarak 1.400 kilometer," pujinya, seraya menambahkan bahwa tidak ada sistem pertahanan di dunia yang dapat menangkal rudal tersebut.

Sementara, televisi pemerintah mengatakan rudal Fattah Iran dapat menargetkan "sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal".

"Rudal ini dapat melewati sistem rudal anti-balistik paling canggih milik Amerika Serikat dan rezim Zionis, termasuk Iron Dome milik Israel," kata TV pemerintah Iran, seperti mengutip Reuters.

Diketahui, nama Fattah untuk rudal hipersonik perdana Iran ini, diusulkan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam sebuah sesi pengarahan oleh para komandan IRGC tentang pencapaian baru tersebut, menurut Brigjen Hajizadeh.