Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan menyiagakan 110 personel untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan (karhutla).

"Mereka terdiri atas anggota BPBD sebanyak sepuluh orang, Dinas Kehutanan sepuluh orang dan Manggala Agni 30 orang, serta relawan sebanyak 60 orang ," kata Kepala pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, dikutip dari Antara, Selasa, 6 Juni. 

Untuk mengantisipasi karhutla, kata Sulhadi, petugas BPBD Tanah Bumbu memantau secara intensif di titik rawan kebakaran melalui aplikasi sistem pengawasan kebakaran hutan dan lahan atau "Sipongi".

Sulhadi menuturkan BPBD berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI dan Basarnas untuk menyusun strategi penanganan bencana karhutla.

"Sejauh ini kasus karhutla di Tanah Bumbu masih nihil atau tidak ada kasus," ucap Sulhadi.

Menurut Sulhadi, wilayah Tanah Bumbu dan Kotabaru memiliki siklus musim yang berbeda dengan daerah lain yang ada di Kalimantan Selatan.

Sulhadi mencontohkan Kabupaten Tapin mengalami karhutla pada Desember 2022, namun Kabupaten Tanah Bumbu mengalami hujan deras. Begitu juga sebaliknya, saat Tanah Bumbu kemarau, kabupaten lain mengalami hujan.

"Kami perkirakan musim kemarau di Kabupaten Tanah Bumbu akan terjadi pada Juli atau Agustus," tutur Sulhadi.