BANJARBARU - Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah mencapai 205,5 hektare.
“Personel setiap hari berpatroli, upaya utama penanganan ialah tim memastikan titik api tidak merambat ke permukiman penduduk,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah di Banjarbaru dilansir ANTARA, Jumat, 30 Juni.
Raden menyebutkan segala upaya dilakukan oleh pihaknya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla di Kalsel khususnya di Kota Banjarbaru yang merupakan area prioritas penanganan bencana kabut asap akibat karhutla.
“Personel memprioritaskan Kota Banjarbaru karena dekat dekat Bandara Syamsudin Noor,” katanya.
Dia menyebutkan hampir setiap hari karhutla terjadi di Kota Banjarbaru.
Raden mengatakan pula hingga hari ini sudah ada total 2.521 titik api yang menyebar di seluruh wilayah Kalsel.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops-PB BPBD Kalsel hingga hari ini, Kota Banjarbaru merupakan wilayah terluas dilanda karhutla tercatat mencapai 100 hektare lebih.
Kemudian karhutla terluas kedua di Kabupaten Tanah Laut dengan perkiraan sekitar 85 hektare lebih. Sementara di Kabupaten Banjar karhutla melahap total 14 hektare.
Sedangkan pada kabupaten lain peristiwa karhutla skala kecil serta tidak melebihi 2,5 hektare.
BACA JUGA:
Raden mengungkapkan hanya ada tiga kabupaten yang nihil karhutla yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
BPBD kabupaten dan kota selalu memberikan sosialisasi dan edukasi rutin kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pihaknya memaksimalkan keberadaan personel di posko yang disebar di kabupaten dan kota agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan informasi sumber titik api ke posko induk BPBD Kalsel .
“BPBD Kalsel menugaskan personel berjaga 1x24 jam,” ujarnya.