Hadapi Sidang Pemakzulan, Donald Trump Tunjuk Pengacara Elite ini
Donald Trump. (Instagramrealdonaldtrump)

Bagikan:

JAKARTA - Usai meninggalkan kursi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan kembali berurusan dengan Senat AS. Kali ini terkait sidang pemakzulan dengan tuduhan hasutan pemberontakan, sehingga menyebabkan kerusuhan di Capitol Hill, Washington pada 6 Januari lalu.

Trump telah bersiap untuk menghadapi persidangan ini. Melansir Reuters, Trump diketahui telah menyewa seorang pengacara yang berbasis di Carolina Selatan, Butch Bowers, untuk mewakilinya dalam sidang senat nanti.   

Belum ada komentar dari Bowers terkait hal ini. Namun, melihat sepak terjangnya, Bowers bukan pengacara kaleng-kaleng. Sejumlah pejabat publik memercayainya. 

Informasi di halam situs web site miliknya, Bowers pernah bertugas di Departemen Kehakiman AS di bawah mantan Presiden George W. Bush. Donald Trump pun mendapat rekomendasi untuk menggunakan jasa Bowers dari Senator Partai Republik dari South Carolina Lindsey Graham yang juga sekutu Trump.

Sejumlah gubernur negara bagian asal Partai Republik juga pernah menunjukknya sebagai pengacara. Di tahun 2012, Ia mewakili Gubernur South Carolina Nikki Haley dalam sidang etik. Tuduhannya, terlibat dalam lobi ilegal saat menjadi pejabat negara. Hales berhasil dibebaskannya dari segala tuduhan.

Bowers juga mewakili Gubernur Mark Sanford dalam sidang etik tahun 2009. Tuduhannya, ia menggunakan pesawat negara bagian untuk perjalanan rahasia selama lima hari ke Argentina, untuk menemui wanita selingkuhannya. Sanford setuju membaya 74 ribu dolar AS untuk menyelesaikan tuduhan perjalanan pribadinya dan pengeluaran kampanyenya melanggar Undang-Undang etika negara bagian. Namun, ia tetap menyangkal segala tuduhan tersebut.

Bowers diketahui merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Tulane. Ia memiliki firma hukum sendiri dan juga bergabung edngan Miller Law Group. Sidang Trump sendiri diperkirakan paling cepat akan dimulai pada pertengahan Februari, seperti dikatakan Senator Partai Republik Mike Braun kepada wartawan Kamis 21 Januari waktu setempat.