Partai Demokrat Tak Bisa Hadirkan Banyak Saksi di Sidang Pemakzulan Trump
Proses Sidang Pemakzulan Trump (senate television)

Bagikan:

JAKARTA - Senat Amerika Serikat (AS) telah menyepakati prosedur sidang pemakzulan Presiden Donald Trump. Salah satu peraturannya adalah pihak senat menolak permintaan Demokrat yang hendak memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan. 

Sebelumnya pemimpin Demokrat, Chuck Schumer, mengajukan pemanggilan saksi dan permintaan dokumen dari Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, dan Kantor Manajemen dan Anggaran terkait dengan transaksi Trump dengan Ukraina. Namun suara dari Senat menghasilkan 53-47, yang mana tidak disetujui oleh mayoritas anggota Senat, yang didominasi oleh Partai Republik. 

Itu artinya Schumer tidak dapat meminta kesaksian dari Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney, mantan penasihat keamanan nasional John Bolton, pembantu Gedung Putih Robert Blair, dan pejabat anggaran Gedung Putih Michael Duffey.

Ketua Senat, Mitch McConnell, juga merevisi proses persidangan menjadi 48 jam. Masing-masing pihak mendapatkan waktu 24 jam yang akan dilakukan selama enam hari. Di mana rencana sebelumnya adalah mendengarkan masing-masing pihak selama dua hari.

Sidang pemakzulan akan disiarkan langsung lewat televisi. Penyampaian argumen akan dimulai ketika persidangan dilanjutkan yaitu pada Rabu pukul 13.00 waktu setempat atau Kamis 23 Januari 2020 pukul 01.00 WIB. 

Meski demikian, pihak Senator belum mengesampingkan kemungkinan menghadirkan saksi lain dan bukti lebih lanjut argumen disampaikan pada 16 jam pertama. Namun Republik berpegang teguh pada permintaan pengacara Trump untuk menutup permintaan dan bukti yang dimiliki oleh Demokrat. 

Penasihat Gedung Putih Pat Cipollone, yang juga menjadi pengacara Trump, menyerang balik atas tuduhan Demokrat terhadap presiden dan mengatakan Demokrat tidak pernah memenuhi standar pemakzulan yang diatur oleh Konstitusi AS.

"Satu-satunya kesimpulan adalah presiden tidak melakukan kesalahan apa pun. Sama sekali tidak ada kasus," kata Cipollone, dikutip dari Reuters

Trump dan tim hukumnya tidak merasa tertekan dan mengatakan bahwa apa yang Demokrat sampaikan terkait Trump dan Ukraina adalah kabar angin. Cipollone menggambarkan tuduhan penekanan kepada Ukraina adalah upaya ilegal untuk menyingkirkan presiden yang terpilih secara demokratis dan bagian dari pencegahan Trump terpilih kembali.

"Mereka (Demokrat) di sini bukan untuk mencuri satu pemilihan, mereka di sini untuk mencuri dua pemilihan," kata Cipollone.

Pengacara pribadi Trump, Jay Sekulow, mengatakan Gedung Putih tidak diizinkan menghadirkan pengacara selama persidangan pemakzulan. Namun alasan sesungguhnya adalah pihak Gedung Putih menolak berpartisipasi dalam sidang tersebut.

Sidang yang dilakukan pada Selasa waktu setempat adalah hari pertama persidangan pemakzulan setelah DPR AS memakzulkan Trump pada Desember 2019 karena menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi berjalannya kongres. Sidang pemakzulan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam sejarah AS. 

Demokrat mengatakan bahwa Presiden AS menyalahgunakan kekuatannya dengan menahan bantuan keamanan AS sambil menekan Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya, Joe Biden. Tak berhenti di situ, Trump juga berusaha menutupinya dengan menghalangi penyelidikan terkait pemakzulan.