Bagikan:

JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan para jenderal peduli dengan kesejahteraan anak buahnya. Permintaan ini disampaikannya di hadapan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat berpidato di acara peluncuran buku di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Awalnya, Megawati menyinggung dirinya pernah menjadi panglima tertinggi saat menjabat sebagai presiden. Mega kemudian sering kaget ketika ada prajurit TNI yang bersiap maupun memberi hormat tapi hal ini disebutnya wajar sekaligus menjadi pengingat.

"Saya kan tadi bilang suka kaget kalau (prajurit, red) bilang 'siap, gerak' terus kan bilang 'hormat, gerak'. Saya pikir supaya ingat, eling, kalian bisa begini karena ada yang ngomong, anak buah. Tolong benar-benar anak buah diurus banget," kata Megawati dalam pidatonya di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Mei.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu menyinggung prajurit sebagai anak buah selalu menjadi garda terdepan. Sehingga, pantas ketika mereka mendapat perhatian penuh.

"Kalau sudah jadi jenderal anak buah itu diurusi. Jangan mati keleleran (terlantar). Saya suka bilang, mana ada sih jenderal yang mati di depan perang, yang ada anak buah," tegasnya.

Megawati menceritakan sering meminta data prajurit yang harus mendapatkan perawatan atau meninggal saat misi DOM Aceh pada 2003 lalu. Dia kemudian memikirkan banyak anggota TNI tertembak hingga akhirnya mendapati banyak peralatan tak lengkap yang diterima.

"Kok ini ketembak terus? Gimana enggak, pakaian itu dan itu enggak ada yang berani ngomong sama saya sebagai panglima tertinggi, kalau masuk batalyon peralatannya cuma separuh. Hayo, benar enggak. Insyaf deh," ungkapnya.

"Lah matinya gimana? Bukan di depan tapi di belakang kena sniper. Hayo gimana coba kalau gitu," sambung Megawati.

Kegiatan peluncuran buku di Lemhanas itu, Megawati didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Selain Panglima TNI, hadir juga Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Kemudian tampak hadir sebagai undangan Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.