JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengungkapkan banyak jenderal yang ingin bergabung dengan partainya, PDI Perjuangan (PDIP). Hanya saja, Megawati tak memerinci jenderal yang dimaksud.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat menjadi pembicara acara peluncuran buku dalam rangka hari ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Sabtu, 20 Mei.
Awalnya, Megawati mengapresiasi Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto yang sudah mengundangnya. Dia menyebut Andi sudah dikenalnya sejak kecil karena sang ayah yang berpangkat jenderal pernah bergabung di partainya.
"Saya terima kasih sekali pada Pak Andi Widjajanto. Saya kenal beliau sejak kecil karena bapak beliau adalah Majen Theo Syafei. Jenderal yang pada saat itu masih sedikit yang ikut ke partai saya," kata Megawati mengawali sambutannya di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Mei.
Namun, kondisi itu sekarang dianggap Megawati sudah berubah. "Banyak banget lho, jenderal yang mau masuk PDIP," ungkapnya sambil tersenyum.
Sambutan ini disampaikan Megawati di hadapan para tamu undangan di acara peluncuran buku itu. Salah satu yang hadir adalah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Saat itu, Megawati meminta agar pidatonya diperhatikan. Isi pidatonya disebut tak sembarangan.
Ketua Umum PDIP ini juga menyinggung beberapa hal dalam pidatonya, termasuk meminta para jenderal memperhatikan anak buahnya. Setelah berpidato, dia akan menekan tombol peluncuran buku secara simbolis.
BACA JUGA:
Dalam kegiatan ini, Megawati didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Selain dihadiri Panglima TNI, hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Sejunlah menteri juga hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
Dalam acara tersebut, selain peluncuran 58 buku mengenai Lemhannas, ada juga agenda bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.
Buku yang disusun Hasto yang kini juga tercatat sebagai dosen Universitas Pertahanan akan dibedah oleh Guru Besar Unhan RI Prof. Dr Ir. Purnomo Yusgiantoro.
Untuk diketahui, Lemhannas merupakan lembaga pemerintahan yang melaksanakam tugas pada bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional, dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan. Presiden RI Pertama Soekarno atau Bung Karno merupakan perintis dan pendiri Lemhannas RI yang diresmikan pada 20 Mei 1965.