Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menjadi pembina upacara HUT ke-79 RI di halaman Masjid At-Taufiq yang terletak di depan Sekolah Partai DPP PDIP di Jalan Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan.

Dalam pembacaan amanat upacara, Megawati menyampaikan 5 pesan proklamasi kemerdekaan untuk seluruh masyarakat. Pertama, Megawati meminta agar seluruh konsepsi, pemikiran, cita-cita, semangat, dan perjuangan kemerdekaan Indonesia dapat dipahami seluruh rakyat Indonesia.

"Kesemuanya mengandung cita-cita yang mulia bagi terwujudnya Indonesia Raya," kata Megawati, Sabtu, 17 Agusfus.

Kedua, Megawati meminta nilai Pancasila digerakkan dengan seluruh falsafah kelahirannya, 1 Juni 1945. Serta, jadikan Pancasila sebagai pegangan hidup dan jiwa bangsa. Putri Presiden Soekarno itu mengulas tentang Lagu Indonesia Raya. Dimana, terkandung nilai-nilai luhur dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka.

"Saya memberikan instruksi, kalau sedang upacara bendera, maka Indonesia Raya boleh hanya satu stanza. Tapi kalau kita tidak menaikkan bendera, kita menyanyikan keseluruhan dari Indonesia Raya yaitu 3 stanza," ungkap Megawati.

Ketiga, lanjut Megawati, UUD Negara Republik Indonesia 1945 perlu dijalankan dengan selurus-lurusnya. Keempat, bangun optimisme keadilan dan kemakmuran akan terus hadir selama kita berjuang keras bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara.

Terakhir, Megawati mengajak seluruh lapisan bangsa untuk mempersiapkan masa depan bangsa dengan mendidik para generasi muda memiliki karakter berkebudayaan.

"Kelima, kita siapkan masa depan Indonesia dengan menggembleng para pemuda pemudi Indonesia agar menjadi pandu-pandu bangsa yang mumpuni dan berkarakter budaya Indonesia," jelas Megawati.

Megawati menyatakan proklamasi mengandung pesan perjuangan yang sangat penting, di mana setiap warga berdaulat untuk menentukan nasib bangsa dan nasib tanah air di tangan sendiri.

"Oleh sebab itu, Bung Karno mengatakan hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangannya sendiri akan berdiri dengan kuatnya," ucap Megawati.

Ia melanjutkan, proklamasi menggelorakan jiwa merdeka lahir dan batin kepada rakyat. Jiwa merdeka inilah yang menjadikan rakyat Indonesia tidak mengenal rasa takut ketika berhadapan dengan bala tentara Belanda yang berniat menjajah kembali negara.

"Jiwa merdeka inilah yang menjadikan rakyat berani melawan berbagai bentuk penindasan baik penindasan politik, ekonomi, maupun penindasan dengan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan," urainya.

Sesaat upacara dimulai, pemimpin upacara memberikan laporan kepada Megawati atas kesiapan pasukan pengibaran bendera. Pakibra Satgas Cakra Buana memasuki lapangan upacara untuk mengibarkan bendera dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Kemudian, mengheningkan cipta dimulai.

Selanjutnya, dibacakan teks proklamasi oleh Komaruddin Watubun, teks Pancasila oleh Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, dan pembacaan Undang-undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 oleh Yoseph Aryo Adhi Dharma.