Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana menambah 200 titik sumur resapan jenis drainase vertikal di kawasan Jakarta Selatan. Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air Jakarta Selatan Santo mengungkapkan, setiap kecamatan akan dibangun masing-masing 10 unit sumur resapan.

"Sebanyak 200 titik drainase vertikal itu kita sebar di 10 kecamatan Jakarta Selatan. Lokasi pertama di Kebayoran Lama. Insyaallah, 2 bulan kita sudah bisa wujudkan (200) drainase vertikal," ujar Santo saat dihubungi, Selasa, 16 Mei.

Lokasi pasti pembangunan sumur resapan, kata Santo, masih dipetakan oleh jajaran Sudin SDA Jakarta Selatan. Targetnya, pengerjaan mulai dilakukan pekan depan.

"Nanti saya minta ke para kasatpel untuk lokasi-lokasinya yang urgent atau yang rawan terjadinya genangan air, itu yang kita utamakan," tutur Santo.

Ada alasan mengapa Pemprov DKI menambahkan jumlah titik drainase vertikal di Jakarta Selatan. Ternyata, sumur resapan yang telah dibangun di era Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI tidak terlalu efektif untuk mengendalikan dampak genangan.

"Ya, (sumur resapan) awal kan memang kedalaman cuma tiga meter. Kalau tiga meter itu penyerapannya kurang karena tidak sampai tanah dan pasir," ungkapnya.

Lebih lanjut, Santo menjelaskan, drainase vertikal ini memiliki kedalaman sekitar 20 hingga 25 meter per unit. Pembuatan drainase vertikal ini diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter.

"Lalu dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya adalah tanah dibor sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inci. Drainase Vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” jelas dia.

Sebagai informasi, Pemprov DKI melanjutkan pembangunan sumur resapan dengan anggaran Rp1 miliar yang dialokasikan dari APBD pada tahun 2023. Selama ini, realisasi pembangunan sumur resapan pun masih jauh dari target.