PADANG - DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyebut, empat program unggulan pemerintah provinsi setempat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) belum terarah atau mempunyai target sasaran yang jelas.
"Termasuk kelompok sasaran yang akan dituju dari pelaksanaan program unggulan tersebut belum jelas," kata Ketua Pansus LKPJ DPRD Provinsi Sumatera Barat Desrio Putra di Padang, Antara, Jumat, 12 Mei.
Empat program unggulan Sumbar yang tertuang dalam RPJMD ialah mengalokasikan anggaran sebesar 10 persen dari APBD untuk sektor pertanian, termasuk pembentukan BUMD agro yang akan mendukung pemasaran produk pertanian masyarakat.
Kedua, mencetak 100.000 milenial entrepreneur dan women entrepreneurship. Ketiga, menjadikan Sumbar sebagai pusat perdagangan dan sentra UMKM, dan terakhir mewujudkan satu destinasi wisata berskala internasional serta 19 destinasi wisata berskala nasional di masing-masing daerah kabupaten/kota.
Ia mengatakan dalam penyelenggaraan program sektor pertanian yang mengalokasikan 10 persen anggaran, perlu penetapan prioritas dan fokus program unggulan serta pendistribusian alokasi anggaran secara proporsional pada organisasi perangkat daerah terkait.
Kemudian, implementasi program mencetak 100.000 milenial entrepreneurship dan women entrepreneur, baru berbentuk kegiatan-kegiatan pelatihan dan belum ada program tindak lanjut dari pelatihan yang diberikan tersebut.
Sehingga, sambung dia, yang terbentuk itu baru sebatas calon-calon pengusaha. Pelaksanaan kegiatan juga baru pada aspek kuantitas dan belum sampai pada kualitas. Program tersebut dinilai belum memiliki target kelompok sasaran serta pemenuhan target per kabupaten/kota yang jelas dan terukur.
Tidak hanya itu, DPRD berpandangan belum ada program kegiatan yang mengarah untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat sebagai pusat perdagangan dan sentra UMKM di Pulau Sumatera.
"Terakhir, belum ada program kegiatan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan destinasi wisata tingkat internasional," ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah menyadari bahwa pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun anggaran 2022 masih terdapat berbagai persoalan yang belum diselesaikan dengan tuntas.
Terdapat kelemahan dan kekurangan apalagi jika disandingkan dengan kondisi pencapaian target visi misi pemerintah daerah yang masih tersisa beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA:
Ia menegaskan Pemerintah Provinsi Sumbar akan terus berupaya secara maksimal, dan akan memberikan yang terbaik agar setiap upaya percepatan pembangunan bisa dicapai serta direalisasikan sebagaimana yang direncanakan.