Ada Peringatan Kepala IAEA: Lebih dari 1.600 Orang Dievakuasi dari Area Dekat PLTN Zaporizhzhia, Termasuk 660 Anak-anak
Dampak serangan Rusia di Zaporizhzhia. (Wikimedia Commons/National Police of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Sekitar 1.679 orang, termasuk 660 anak-anak, telah dievakuasi dari daerah-daerah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, kata seorang pejabat yang ditempatkan Moskow di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, yang dikuasai oleh Rusia.

Itu dilakukan setelah sebelumnya kepala pengawas nuklir PBB memperingatkan akhir pekan lalu, situasi di sekitar PLTN berpotensi berbahaya.

Ukraina sendiri diperkirakan akan segera memulai serangan balasan yang telah lama dinanti-nantikan, untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia, termasuk di wilayah Zaporizhzhia.

"(Para pengungsi) telah ditempatkan di pusat akomodasi sementara untuk penduduk di wilayah garis depan di wilayah Zaporizhzhia di Berdiansk," kata Yevgeny Balitsky, gubernur yang dilantik oleh Moskow di wilayah Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, dalam pesan Telegram-nya, melansir Reuters 8 Mei.

Berdiansk sendiri adalah kota pelabuhan Ukraina tenggara di pesisir Laut Azov, yang telah diduduki Rusia sejak awal invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Sebelumnya, Gubernur yang dilantik oleh Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, yang dikuasai oleh Moskow, mengatakan pada Hari Jumat, ia telah memerintahkan evakuasi desa-desa yang dekat dengan garis depan, karena penembakan telah meningkat di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Sedangkan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memperingatkan situasi di sekitar PLTN Zaporizhzhia berpotensi berbahaya, menyerukan langkah-langkah untuk memastikan operasi yang aman dari pembangkit nuklir terbesar di Eropa ini.

"Situasi umum di daerah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menjadi semakin tidak dapat diprediksi dan berpotensi berbahaya," kata Grossi di situs web badan tersebut Sabtu lalu.

"Saya sangat prihatin dengan risiko keamanan dan keselamatan nuklir yang sangat nyata, yang dihadapi oleh PLTN tersebut. Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah ancaman kecelakaan nuklir yang parah dan konsekuensi yang terkait dengan populasi dan lingkungan," urai Grossi.

Kemarin, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan para penduduk dievakuasi ke arah Berdiansk dan Prymorsk di pesisir Laut Azov.

Diketahui, pasukan Rusia menduduki PLTN Zaporizhzhia beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Baku tembak sering terjadi di dekat fasilitas tersebut, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan satu sama lain.