Warga Binaan Mainkan Ponsel Saat Berada di Lapas, Kakanwil Jabar Bantah Berikan Fasilitas Mewah
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat Andika Dwi Prasetya saat memberikan keterangan di Rutan Kebonwaru Bandung, Jawa Barat/ANTARA

Bagikan:

BANDUNG - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat Andika Dwi Prasetya memastikan tidak ada fasilitas mewah di Rumah Tahanan (Rutan) Kebonwaru Bandung seperti yang beredar di media sosial.

Andika mengatakan pihaknya telah mengecek secara langsung ke kamar atau sel yang diduga terdapat fasilitas mewah yakni di Blok B Nomor 20.

"Kalau ada informasi bahwa adanya pemberian fasilitas yang tidak sesuai dengan ketentuan, kami pastikan hal tersebut ke depannya kami berjuang tidak ada," kata Andika di Rutan Kebonwaru Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Senin, 8 Mei. 

Dia menambahkan fasilitas yang ada di sel saat ini merupakan fasilitas biasa, mulai dari kasur, kamar mandi, matras, hingga televisi. Setiap satu sel, tambahnya, bisa diisi sebanyak 17 hingga 19 warga binaan pemasyarakatan (WBP).​​​​​​​

Fasilitas televisi pun diberikan di setiap selnya, karena berdasarkan peraturan, WBP pun berhak mendapatkan informasi. "Kamar mewah nggak ada, kan kalau siang lampu mati, nggak ada listrik, tapi air tetap mengalir," jelasnya.

Dia menyebutkan saat ini Rutan Kebonwaru diisi oleh lebih dari 1.800 WBP. Dia mengatakan idealnya setiap kamar hanya diisi oleh tujuh orang narapidana.

"Kenyataannya, kamar kapasitas tujuh orang diisi 17 sampai 19 orang, tapi tetap bisa dimanfaatkan dengan pengendalian," katanya.

Andika pun meminta maaf kepada masyarakat apabila masih ada hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan di lingkungan rutan atau lapas. Dia pun menjamin pihaknya akan terus berbenah agar tidak ada pelanggaran.

"Kita sama-sama perbaiki hal yang masih rusak. Tegur kami, kami siap menegakkan aturan. Siapa saja yang melihat langsung dalam kepentingan pribadi menyangkut transaksi keuangan mendapat sanksi berat sesuai ketentuan," ujarnya.

Sementara itu, sempat beredar di media sosial sejumlah foto terkait seseorang yang diduga WBP salah satu rutan di Bandung sedang memegang ponsel di dalam sel. Foto-foto itu dinarasikan sebagai fasilitas mewah yang diperoleh narapidana di dalam rutan.