JAKARTA - Setelah ditutup selama tiga setengan tahun akibat krisis regional. Penerbangan langsung dari dan ke Qatar dengan Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) kembali dibuka.
Penerbangan bersejarah ini ditandai dengan Egyptair terbang dari Doha (Qatar) ke Kairo (Mesir), serta Air Arabia UEA tiba di Qatar dari Sharjah. Malam harinya, pesaway Qatar Airways juga melakukan perjalanan ke Kairo. Penerbangan yang berlangsung kemarin ini, menandai berakhirnya krisis regional.
Awal Januari ini, keempat negara menandatangani deklarasi di KTT Teluk dengan Qatar, menandakan akhir dari blokade. Keempatnya sekarang telah mengumumkan pembukaan kembali wilayah udara mereka ke Qatar, seperti melansir Al Jazeera.
Pada Juni 2017, Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir menuduh Qatar, antara lain, mendukung 'terorisme' dan terlalu dekat dengan Iran. Mereka pun sepakat untuk memutuskan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Qatar.
Qatar berulang kali membantah klaim tersebut dan mengatakan tidak ada pembenaran untuk memutuskan hubungan. Blokade juga diberlakukan oleh keempat negara melalui darat, laut dan udara.
BACA JUGA:
Diketahui, sebanyak 300 ribu warga Mesir tertahan di Qatar. Banyak dari mereka yang tidak bisa melakukan perjalanan pulang selama krisis. Pada Mei 2020, warga Mesir melakukan unjuk rasa di Kedutaan Mesir di Doha. Setelah demo tersebut, 18 penerbangan repatriasi dioperasionalkan melalui Oman, negara yang netral, lantaran ada larangan lalu lintas udara langsung.
Sebelumnya, Arab Saudi telah terlebih dahulu membuka perbatsannya dengan Qatar, baik melalui penerbangan maupun perbatasan darat. Pembukaan ini dilakukan pada 11 Januari lalu.