JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga hari ini pukul 09.00 WIB secara keseluruhan telah menerima 308 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.
"Update hari ini, kami menerima sebanyak 308 kantong dari fase 1 di Tanjung Priok," kata Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko dalam konferensi pers yang digelar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 18 Januari.
Dari jumlah tersebut, sambung Hery, sejauh ini pihaknya telah berhasil mengidentifikasi 29 penumpang pesawat nahas tersebut di mana 15 diantaranya sudah dipulangkan ke pihak keluarga.
Sementara untuk sampel DNA, saat ini Tim DVI telah mengumpulkan 438 sampel DNA dari keluarga penumpang dan jumlah tersebut sudah lengkap untuk 62 penumpang yang terdaftar di dalam manifest pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada pekan lalu.
"Untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong," ungkapnya.
BACA JUGA:
Selanjutnya, Hery mengatakan, pihaknya terus melakukan identifikasi terhadap temuan kantong jenazah yang dikirimkan ke RS Polri. Adapun kegiatan ini masih terus berlangsung hingga saat ini.
"Pagi ini, kami membentuk pemeriksaan di empat meja di postmortem untuk melakukan identifikasi terhadap dua kantong yang terakhir kemarin ditemukan," jelasnya.
Diketahui pada Minggu, 17 Januari kemarin ada lima penumpang. Mereka adalah Fau Nuntius Zai, laki-laki 11 bulan; Yuni Dwi Saputri, perempuan 34 tahun; Iskandar, laki-laki 52 tahun; Okke Durotul Zannah, perempuan 24 tahun; dan seorang yang berdasarkan permintaan keluarga tidak diumumkan ke publik.
Kelimanya ini berhasil diidentifikasi dengan menggunakan metode penyamaan DNA berdasarkan sampel yang disampaikan keluarga pada Tim DVI.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020. Selanjutnya, otoritas memberikan kepastian jika pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Total pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.