Proses Evakuasi Truk Korban Kecelakaan Tol Semarang-Solo, Polisi Gunakan Crane
Crane yang digunakan petugas untuk mengevakuasi badan truk di Tol Semarang-Solo/ Foto: Dok. Polda Jateng

Bagikan:

BOYOLALI - Proses evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan Tol Semarang – Solo, Km 487+600 masih terus berlangsung. Polisi akui mengalami kendala karena rata-rata kendaraan adalah jenis truk yang besar.

“Kendalanya. Pertama kendaraanya yang besar-besar. Jadi kita perlu penanganan secara khusus,” kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M. Herdi Pratama saat dikonfirmasi, Jumat, 14 April.

Herdi menuturkan pihaknya terpaksa menerjunkan alat berat dalam proses evakuasi untuk mempermudah memindahkan kendaran yang rata-rata truk besar tersebut.

“Iya pakai alat berat. Jadi kita perlu penanganan secara khsuus, makanya pakai crane. Ini pun tidak dapat diangkat sekaligus, satu persatu,” ucapnya.

Perihal kondisi arus lalu lintas, Herdi mengatakan belum berjalan normal lantaran baru satu lajur yang dapat dilintasi kendraaan.

“Untuk keadaan lalu lintas belum normal. Yang bisa digunakan baru satu lajur karena masih proses evakuasi,” tutupnya.

Polisi masih mendalami dugaan kecelakaan maut yang terjadi di Tol Semarang – Solo, Km KM 487+600 hingga mengakibatkan 8 orang meninggal dunia.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M. Herdi Pratama mengatakan ada tiga dugaan dalam insiden kecelakaan maut tersebut.

“Diduga ada tiga penyebab. Dugaannya kita masih pendalaman di TKP (Tempat Kejadian Perkara),” kata Herdi saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 14 April.

Herdi mengungkapkan dugaan pertama yakni karena kelebihan muatan dari pengendara Trailer pengangkut besi sehingga fungsi dari pada pengereman itu tidak berjalan maksimal.

“Kedua Sopir ngantuk karena kejaidannya pada dini hari dan ketiga karena dari fungsi pengeremannya blong,” tutupnya.