Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182: 33 Kantong Jenazah, 17 Puing Pesawat Dikumpulkan
DOK. ANTARA /Operasi SAR gabungan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu

Bagikan:

JAKARTA - Operasi SAR gabungan pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 hari ini mengumpulkan 33 kantong jenazah. Ada juga 17 kantong berisi potongan pesawat 

“Hari ini kita mendapatkan 33 kantong jenazah, 6 kantong bagian kecil dari pesawat dan potongan besar badan pesawat ada 11. Sehingga total yang sudah kita dapatkan selama 7 hari ini sebanyak 272 kantong jenazah bagian tubuh korban serpihan kecil pesawat sebanyak 46 kantong. Potongan besar pesawat 50 bagian,” kata Kabasarnas Bagus Puruhito dalam jumpa pers di posko utama JICT2, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 15 Januari.

Selain pencarian korban pesawat rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Kepulauan Seribu, tim gabungan masih mencari cockpit voice recorder (CVR) pesawat jenis Boeing itu. Kabasarnas akan mengecek kabar temuan pecahan CVR pesawat SJ-182.

“Memang saya juga mendengar ditemukannya bagian dari CVR unit. Nanti akan kami konfirmasikan kepada ketua KNKT yang melaksanakan pencarian ini,” ujar Bagus.

“Jadi kita saat ini memprioritaskan pencarian body part korban dengan tidak mengabaikan atau tetap menganggap penting material pesawat atau bagian dari CVR tersebut,” kata Bagus menegaskan lagi perpanjangan operasi SAR hingga Senin, 18 Januari.

5 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi

Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi lima penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sehingga total penumpang yang dapat diidentifikasi saat ini mencapai 17 orang.

"Hasil rekonsiliasi hari ini berhasil mengidentifikasi sebanyak lima korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers yang digelar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 15 Januari.

Lima penumpang tersebut yang berhasil diidentifikasi adalah:

  1. Toni Ismail, laki-laki, 59 tahun
  2. Dinda Amelia, perempuan, 15 tahun
  3. Isti Yudha Prastika, perempuan, 34 tahun yang merupakan pramugari ekstra yang ikut dalam penerbangan
  4. Putri Wahyuni, perempuan, 25 tahun
  5. Rahmawati, perempuan, 59 tahun

Dari lima orang ini, Tim DVI berhasil melakukan identifikasi dengan dua cara yaitu dengan melakukan pencocokan sidik jari seperti pengidentifikasian sebelumnya dan menggunakan sampel DNA.

Ada pun dua orang yang berhasil diidentifikasi dengan menggunakan sidik jari adalah Isti Yudha Prastika yang terdaftar sebagai penumpang nomor 33 di manifest dan Toni Ismail yang berada di nomor 47 dalam manifest.

Sementara tiga orang lainnya yaitu Rahmawati, Putri Wahyuni, dan Dinda Amelia berhasil diidentifikasi dengan menggunakan sampel DNA.