Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengklaim mengundang eks pimpinan yang melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Dewan Pengawas.

Momen ini terjadi saat Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Saut Situmorang berorasi di depan Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 April.

"Saya suruh naik ke lantai 15 enggak ada yang mau," kata Alexander kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 11 April.

Undangan ini disampaikan kepada mantan pimpinan itu karena Alexander ingin menjelaskan kondisi di internal. Klaimnya, dia ingin membuka ruang diskusi.

"Coba ke sini lah, saya bilang begitu. Nanti saya bisa jelaskan kok semua itu (ke, red) kalian semua yang dipertanyakan," tegasnya.

Lebih lanjut, Alexander memastikan ruang diskusi ini dibuka bukan karena eks pimpinan komisi antirasuah dilarang melaporkan dugaan pembocoran dokumen penyelidikan oleh Firli Bahuri. Menurutnya, pelaporan ini memang tak bisa dicegah.

"Kan itu semua hal masyarakat, kami juga nggak bisa mencegah 'eh, jangan dilaporin dong'. Mereka laporin saya, laporin saja lah," tegas Alexander sambil tertawa.

"Intinya kami enggak (melarang, red). Silakan kalau mau laporkan laporin saja," sambung dia.

Sebelumnya, dugaan kebocoran dokumen penyelidikan ini ramai di publik setelah KPK menggeledah kantor Kementerian ESDM pada 27 Maret lalu. Berdasarkan informasi beredar, berkas bocor itu berisi nama tersangka hingga pasal yang disangkakan.

Selanjutnya, eks Pimpinan KPK bersama Koalisi Masyarakat Sipil melaporkan dugaan pembocoran dokumen ke Dewas KPK. Diduga ada peran Firli Bahuri dalam peristiwa tersebut.

Selain itu, mereka juga berencana melaporkan Firli ke polisi dalam waktu dekat. Pelaporan ini akan dibuat karena eks Deputi Penindakan KPK tersebut dinilai melakukan perbuatan pidana karena membocorkan dokumen rahasia.

 

"Selain melaporkan saudara Firli ke Dewan Pengawas, kita juga akan melaporkannya ke aparat penegak hukum (lain, red)," kata Eks Pimpinan KPK Abraham Samad saat berada di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 10 April.