2 Pejabatnya Kena Kasus <i>Flexing</i>, Pemprov DKI Buka Ruang KPK Usut Kekayaan Janggal di Instansinya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan Presiden Jokowi tidak gaduh soal pergantian jabatan. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Inspektur DKI Jakarta Syaefuloh mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin mengusut kekayaan janggal pejabat Pemprov DKI Jakarta.

Hal ini buntut dua pejabatnya yang ramai diperbincangkan warganet soal perilaku gemar pamer kemewahan dari para keluarganya.

Sejauh ini, Inspektorat DKI Jakarta telah memeriksa kekayaan Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Massdes Auroffy.

Syaefuloh menyebut, hasil pemeriksaan internal Pemprov DKI kepada Massdes telah selesai. Syaefuloh menyebut pihaknya menawarkan untuk memfasilitasi KPK jika masih perlu melakukan pengusutan kasusnya.

"Kemarin saya ada komunikasi dengan Pak Direktur LHKPN (KPK). Kami menyampaikan progresnya seperti ini dan jika KPK ingin melihat barang-barangnya, kami siap untuk menunjukkan secara terbuka," kata Syaefuloh di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 10 April.

Lebih lanjut, Syaefuloh mengungkap perkembangan pemeriksaan terhadap pemeriksaan kasus flexing keluarga Massdes.

Salah satu hal yang menjadi materi pemeriksaan Massdes adalah tas-tas mewah yang dipamerkan istri dan anaknya. Tas-tas mewah dengan berbagai merek mulai dari Hermès, Gucci, Louis Vuitton, Balenciaga, hingga Dior ini mejadi sorotan warganet sehingga viral di media sosial.

Bahkan, terdapat satu tas merek Hermès yang dipamerkan istri Masdes, jika asli, harganya mencapai Rp1,5 miliar. Saat pemeriksaan, tas ini dihadirkan untuk dicek keasliannya.

"Kemarin kita sudah minta yang bersangkutan menyampaikan secara terbuka barang-barang yang sempat beredar dalan video (di media sosial). Kita minta untuk dihadirkan barangnya lalu kita cek," ujar Syaefuloh.

Ternyata, berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat, tas bermerek mahal tersebut palsu alias KW. "Dari sisi keasliannnya secara umum, indikasi besarnya (tas mewah) itu tidak asli," lanjutnya.

Sementara itu, Pemprov DKI menjadwalkan pemeriksaan satu pejabat lainnya berkaitan dengan kasus flexing ini, yakni Kasie Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasan Permukiman Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Sudin PRKP) Jakarta Utara, Selvy Mandagi, pada hari ini.

Dalam media sosial Twitter, warganet menyoroti gaya hedon Selvy dan keluarga. Warganet membeberkan, gaya flexing keluarga Selvy diungkap oleh sang anak. Anak Selvy, lewat media sosial pribadinya, menyebut ibunya menghabiskan Rp27 juta untuk menginap di salah satu hotel mewah saat malam tahun baru. Anaknya juga mengunggah foto satu unit mobil Mazda 3 yang baru dibeli tanpa sengaja.

Lalu, beredar foto Selvy yang mengenakan aksesori tas dan sepatu bermerek Gucci hingga puluhan juta rupiah, serta foto Selvy usai belanja di luar negeri.