Israel Bantah Dokumen AS yang Bocor Terkait Keterlibatan Mossad dalam Protes Terhadap Pemerintahan PM Netanyahu
Ilustrasi. (Piaxabay/TayebMEZAHDIA)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Israel pada Hari Minggu membantah laporan badan intelijen Amerika Serikat (CIA) yang bocor, yang mengklaim bahwa Mossad, badan intelijen negara tersebut, mendorong protes di negara itu dalam beberapa bulan terakhir.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan, laporan tersebut "tidak masuk akal dan tidak memiliki dasar sama sekali".

Ini bermula dari laporan The New York Times pada Hari Sabtu, menerbitkan sebuah penilaian yang dikaitkan dengan informasi intelijen pusat pada tanggal 1 Maret, pimpinan Mossad telah mendorong stafnya dan warga Israel untuk bergabung dengan protes masyarakat.

Surat kabar tersebut mengatakan, meskipun dokumen yang bocor itu tampak otentik, bukan berarti dokumen itu akurat.

"Mossad dan para pejabat seniornya tidak - dan tidak - mendorong personel badan intelijen ini untuk bergabung dalam demonstrasi menentang pemerintah, demonstrasi politik, atau aktivitas politik apa pun," tegas kantor PM Netanyahu, seperti melansir The National News 10 April.

Diketahui Sejak awal Januari, Israel dilanda protes terbesar sejak berdirinya negara itu, dengan jutaan orang turun ke jalan untuk mengecam rencana PM Netanyahu untuk merombak sistem peradilan di negara itu.

Reformasi yang diusulkannya, yang ditunda akhir bulan lalu, akan memberikan pemerintah pengaruh yang signifikan terhadap posisi-posisi di Mahkamah Agung.

Mereka juga akan memungkinkan parlemen untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung, dengan suara mayoritas sederhana di antara 121 anggotanya.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengutuk keras rencana tersebut, sehingga membuat PM Netanyahu mengumumkan pencopotannya dari jabatan, meskipun ia tetap bertahan di tengah krisis keamanan yang meningkat di perbatasan negara itu dan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Sejumlah besar personel yang bertugas di pasukan keamanan negara itu telah melakukan pemogokan dari dinas karena reformasi yang diusulkan, bergabung dengan para pekerja dari seluruh negeri yang telah memulai aksi industrial.

Setelah berminggu-minggu protes yang semakin intensif, PM Netanyahu pada akhir Maret mengalah dan mengatakan ia akan menunda reformasi yang diperdebatkan, untuk memungkinkan pembicaraan kompromi dengan partai-partai oposisi.

Terpisah, Departemen Kehakiman AS pada Hari Jumat mengatakan, mereka telah menghubungi Departemen Pertahanan dan telah memulai penyelidikan atas bocornya dokumen-dokumen tersebut, yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan keamanan nasional.