Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak mau menggelar salat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS). Heru lebih memilih salat Id di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta pada Lebaran nanti.

"Salatnya di sini (Masjid Fatahillah Balai Kota)," kata Heru saat dtemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 5 April.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Masjid Fatahillah rutin menjadi tempat salat Idulfitri Gubernur DKI Jakarta sejak beberapa periode yang lalu.

Lalu, saat JIS selesai dibangun dan resmi dioperasikan, stadion di Papanggo, Jakarta Utara tersebut menjadi lokasi salat Idulfitri yang digelar mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies pertama kali menggelar salat Id di JIS pada 2 Mei 2022 di area ramp barat, ketika pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi COVID-19 telah dilonggarkan. Kemudian, Anies kembali menggelar salat Iduladha pada 10 Juli 2022 di lokasi yang sama.

Tapi, Heru tak mau menjelaskan alasan dirinya memutuskan tak mau meneruskan tradisi Anies menggelar ibadah hari besar keagamaan nasional di JIS.

"Enggak apa-apa (tak gelar salat Idulfitri di JIS)," ungkap Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) tersebut.

Sebelumnya Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani meminta agar JIS kembali menjadi tempat salat Idulfitri. Permintaan ini diungkapkan kepada PT Jakarta Propertindo selaku pengelola JIS.

"Ini untuk Jakpro, pada waktu lalu di JIS itu ada acara malam takbiran pak, saya waktu itu hadir, kemudian paginya ada acara salat Idulfitri. Itu saya cukup semarak ya, cukup bagus," kata Yani dalam rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa, 4 April.

Menurut Yani, Pemprov DKI perlu meneruskan tradisi Anies yang menggelar salat Idulfitri pada stadion yang terletak di Papanggo, Jakarta Utara tersebut.

"Pada tahun ini, (salat Idulfitri) dilaksanakan (di JIS) atau tidak, Pak? Walaupun, sebetulnya bagus dilaksanakan hal hal yang positif itu, bisa dipertahankan," urainya.

Menjawab hal itu, Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin mengaku penyelenggaraan ibadah di hari besar keagamaan nasional merupakan program Pemprov DKI Jakarta.

"Untuk kegiatan kegiatan kemasyarakatan gitu, tahun lalu yang mengadakan bukan Jakpro, tetapi dalam hal ini Pemprov, kolaborasi dengan Jakpro. Kita tidak sendiri," ujar Iwan.