JAKARTA - Turki menyelesaikan pengiriman pertama proyek Kendaraan Serbu Laut (Marine Assault Vehicle/MAV), yang akan memenuhi kebutuhan Pasukan Komando Angkatan Laut, seorang pejabat senior mengatakan pada akhir pekan lalu.
Dinamai ZAHA, MAV adalah kendaraan amfibi berteknologi terbaru yang dirancang oleh produsen terkemuka FNSS Defense Systems untuk memenuhi persyaratan operasional amfibi.
"Kami telah memulai pengiriman kendaraan serbu amfibi lapis baja ZAHA ke DzKK (Pasukan Komando Angkatan Laut), yang akan memberikan infanteri laut kami keuntungan yang signifikan di lapangan," kata Ismail Demir, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) Turki, melansir Daily Sabah 26 Maret.
Sebanyak 27 kendaraan diharapkan akan digunakan sebagai bagian dari proyek ini. Dari jumlah tersebut, 23 di antaranya akan menjadi kendaraan personel, dua kendaraan komando dan dua kendaraan penyelamat.
"Kami adalah salah satu dari dua negara di dunia yang memiliki kemampuan ini dengan perlindungan ranjau dan lapis baja, daya tembak dan kemampuan mobilitas," tulis Demir di Twitter.
Selama fase pendaratan di pantai dalam operasi amfibi, kendaraan-kendaraan ini diluncurkan dari dermaga helikopter pendaratan. Kendaraan ini dapat dengan cepat menempuh jarak antara kapal dan pantai, sehingga memungkinkan unit-unit marinir berlabuh di bawah perlindungan lapis baja.
Begitu tiba di darat, kendaraan ini dapat beroperasi bersama kendaraan lapis baja lainnya.
Kendaraan serbu amfibi lapis baja diharuskan untuk menunjukkan kinerja yang unggul di laut dan di darat sebagai kendaraan dengan dua sifat, sesuai dengan deskripsi perannya.
Daya tembak MAV disediakan oleh turret ÇAKA dual remote-controlled yang dirancang khusus yang dapat dipersenjatai dengan MG 12,7 mm dan AGL 40 mm.
Desain lambung yang unik dan jet air yang kuat membuat MAV sangat mudah bergerak di air dengan kecepatan hingga 7. Sementara di darat kecepatannya mencapai maksimum 70 kilometer per jam (43,50 mph).
BACA JUGA:
Hanya sedikit negara di dunia yang memiliki kendaraan seperti ini dalam inventaris mereka. Di NATO dan sekutunya, hanya satu perusahaan selain FNSS yang membuat kendaraan di kelas ini.
FNSS juga terlibat dalam negosiasi berorientasi ekspor dengan banyak negara yang tertarik dengan MAV. Selain itu, sebagai bagian dari kegiatan promosi dan pemasaran, MAV dipamerkan di luar negeri untuk pertama kalinya pada Pameran Indo Defense Expo & Forum 2022 di Indonesia Bulan November lalu.