Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia dan China sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi mulai di berbagai sektor mulai dari pengembangan kawasan industri hingga kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyaksikan penandatanganan proyek kerja sama "Two Countries Twin Park" di Parapat, Sumatera Utara, Selasa 12 Januari.

Kerja sama bertajuk "Two Countries Twin Park" yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian itu melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang.

Kerja sama tersebut diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China, di mana pada masa mendatang, perusahaan asal negeri tirai bambu juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

"Investasi China di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B)," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 14 Januari.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia juga mendorong partisipasi China dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Saat ini China hanya terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

"Selain itu, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," imbuh Luhut.

Di sektor kesehatan, Indonesia dan China diharapkan bisa membangun rumah sakit internasional agar tercipta kerja sama yang lebih mumpuni antara rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan teknologi antarnegara.

Dalam hal riset, Luhut juga mengundang perguruan tinggi China melakukan kerja sama riset di bidang obat herbal.

Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektare di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.

Di lokasi tersebut, nantinya akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.

"Selain itu, di tengah pandemi ini, saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di China, termasuk akses bagi produk sarang burung walet, perikanan, buah tropis, dan batu bara," ungkap Luhut.

Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan China untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pendidikan, dan industri di Indonesia. Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan China sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan.

"Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini," pungkas Luhut.