Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Parapat, kelurahan yang berbatasan langsung dengan Danau Toba, Sumatera Utara, pada Selasa 12 Januari kemarin.

Pada kesempatan itu Menko Luhut yang didampingi oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga juga berkesempatan melakukan pembicaraan dengan Menlu Wang Yi mengenai peningkatan kerja sama strategis di bidang investasi dan perdagangan.

"Kedatangan sahabat saya, Bapak Wang Yi, ke Danau Toba ini diharapkan dapat mengembangkan kerja sama yang baik dan berkelanjutan antara kedua negara. Besok Bapak Wang Yi akan diterima oleh Bapak Presiden RI dan mendengar langsung harapan Bapak Presiden terhadap kerja sama strategis kedua negara yang telah terjalin selama ini," kata Menko Luhut dikutip dari Antara, Rabu 13 Januari.

Wang Yi dijadwalkan melakukan kunjungan di Indonesia selama dua hari, yakni pada 12-13 Januari 2021 dalam rangkaian kunjungan ke empat negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yakni Myanmar, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Filipina pada 11-16 Januari 2021.

Wang Yi bersama beberapa delegasinya dijadwalkan melakukan kegiatan mendaki (hiking) dan mengunjungi beberapa tempat historis yang berada di sekitar Danau Toba.

Menko Luhut sendiri memang telah beberapa kali mengundang Menlu Wang Yi untuk berkunjung ke Toba dan melihat langsung keindahan Danau Toba, terlebih Menlu Wang Yi dikenal mempunyai hobi hiking.

Kunjungannya ke Toba yang sedianya berlangsung pada Februari tahun lalu tersebut tertunda karena pandemi COVID-19. Menlu Wang Yi akan bertolak ke Jakarta, Rabu, untuk mengikuti agenda pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan melakukan audiensi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya pada pertengahan Desember 2020, Luhut mengatakan, investor khususnya dari China masih akan terus berinvestasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Salah satunya, investasi dalam bentuk pembangunan hotel.

Saat itu Luhut memang menjanjikan bahwa Wang Yi bakal datang ke Danau Toba Januari 2021. Luhut tidak merinci besaran investasi yang sudah ditanam dan akan ditambah pengusaha China, namun yang jelas nilainya akan cukup besar.

"Cukup besar, enggak tahu berapa triliun, saya enggak ingat angkanya. Cukup besar," jelasnya.

Terkait dengan target investasi, Luhut juga tak menyebutkan secara jelas. Namun, ia menegaskan, pemerintah mengharapkan banyak kerja sama yang akan dilakukan Indonesia dengan China.

Lebih lanjut, Luhut juga mengatakan, pemerintah tidak hanya mengharapkan investasi dari China, tetapi terbuka juga untuk negara lainnya.

"Kita enggak tahu, bisa banyak. Bisa macam-macam. Banyak kerja sama kita dengan China yang sekarang tuh jalan. Ke depan masih banyak lagi yang bisa kita kerjasamakan. Sekarang China bagus, dengan Jepang oke, kita juga dengan Hong Kong oke, enggak ada masalah saya kira," jelasnya.

Di sisi lain, Luhut berujar, untuk tahun depan fokus pembangunan Dana Toba adalah memperbaiki fasilitas yang sudah ada, khususnya yang berkaitan langsung dengan wisatawan.

"Kita perbaiki hotel, spot turis kita perbaiki ada 10 spot, juga toiletnya. Jadi kita perbaiki," ucapnya.

Sebelumnya, Luhut pernah mengungkapkan bahwa China berencana investasi di Danau Toba hingga 10 miliar dolar AS. Menurut Luhut, investasi China dan negara lainnya itu merupakan kerja keras pemerintah yang terus berupaya menggerakkan perekonomian termasuk di tengah pandemi COVID-19.

Di tengah upaya penanganan pandemi COVID-19, katanya, pemerintah juga fokus pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Salah satu sektor program PEN adalah di sektor andalan Indonesia yakni pariwisata.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, katanya, mengembangkan destinasi wisata yang memprioritaskan ke lima daerah utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.