JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, investor khususnya dari China masih akan terus berinvestasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Salah satunya, investasi dalam bentuk pembangunan hotel.
Pagi tadi, Luhut menggelar acara Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destination. Dubes China untuk Indonesia, Xiao Qian jiga hadir dalam kunjungan tersebut. Acara ini juga sekaligus dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan China serta menggalakkan perekonomian pariwisata Indonesia.
"Nanti kalau bulan depan mudah-mudahan menteri luar negerinya (China) juga kemari (ke Danau Toba). Jadi dia lihat juga ini kan cantik sekali. Kita minta mereka bangun hotel satu di sini (Danau Toba)," katanya, kepada wartawan, Jumat, 18 Desember.
Luhut tidak merinci besaran investasi yang sudah ditanam dan akan ditambah pengusaha China. Namun, katanya yang pasti nilainya akan cukup besar.
"Cukup besar, enggak htau berapa triliun, saya enggak ingat angkanya. Cukup besar," jelasnya.
Terkait dengan target investasi, Luhut juga tak menyebutkan secara jelas. Namun, ia menegaskan, pemerintah mengharapkan banyak kerja sama yang akan dilakukan Indonesia dengan China.
Lebih lanjut, Luhut juga mengatakan, pemerintah tidak hanya mengharapkan investasi dari China, tetapi terbuka juga untuk negara lainnya.
"Kita enggak tahu, bisa banyak. Bisa macam-macam. Banyak kerja sama kita dengan China yang sekarang tuh jalan. Ke depan masih banyak lagi yang bisa kita kerjasamakan. Sekarang China bagus, dengan Jepang oke, kita juga dengan Hong Kong oke, enggak ada masalah saya kira," jelasnya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Luhut berujar, untuk tahun depan fokus pembangunan Dana Toba adalah memperbaiki fasilitas yang sudah ada, khususnya yang berkaitan langsung dengan wisatawan.
"Kita perbaiki hotel, spot turis kita perbaiki ada 10 spot, juga toiletnya. Jadi kita perbaiki," ucapnya.
Sebelumnya, Luhut pernah mengungkapkan bahwa China berencana investasi di Danau Toba hingga 10 miliar dolar AS. Menurut Luhut, investasi China dan negara lainnya itu merupakan kerja keras pemerintah yang terus berupaya menggerakkan perekonomian termasuk di tengah pandemi COVID-19.
Di tengah upaya penanganan pandemi COVID-19, katanya, pemerintah juga fokus pada program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Salah satu sektor program PEN adalah di sektor andalan Indonesia yakni pariwisata.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, katanya, mengembangkan destinasi wisata yang memprioritaskan ke lima daerah utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.