Khawatir Kekacauan Akses Konser Dewa 19 Terulang, Jakmania Minta DKI Benahi Infrastruktur JIS Sebelum Jadi Kandang Persija
Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno /FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno meminta DKI lewat BUMD PT Jakarta Peropertindo (Jakpro) untuk mempercepat pembenahan infrastruktur Jakarta International Stadium (JIS).

Pasalnya, sejak awal didirikan, stadion berstandar internasional yang terletak di Papanggo, Jakarta Utara tersebut telah digadang sebagai markas Persija Jakarta dalam pertandingan sepak bola.

Namun, dalam pertandingan Liga 1 2022-2023 yang digelar musim ini, JIS belum juga dijadikan sebagai kandang Persija. Diky berharap, pada Liga 1 musim depan, JIS sudah bisa menjadi tempat pertandingan Persija Jakarta sebagai tuan rumah.

Hal ini diungkapkan Diky saat melakukan audiensi kepada Ketua DPRD DKI Jakarta. Audiensi juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin.

"Kami berharap agar stadion JIS segera dilengkapi infrastrukturnya, dilengkapi kekurangannya sebelum musim depan agar semua pertandingan bisa berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua orang Jakarta, khusunya Jakmania," kata Diky di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 30 Maret.

Diky mengatakan, Jakmania kerap dirundung resah lantaran mereka tidak diperkenankan untuk menonton klub kesayangannya bertanding.

Contohnya pada laga tunda pekan ke-28 Liga 1 2022-2023, Persija Jakarta bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat. Suporter sempat dilarang untuk menonton langsung pertandingan oleh Pemkot Bekasi.

"Kalau pertandingan tanpa penonton itu serasa kayak hukuman bagi suporter. Bagi kami, Jakmania tidak pantas dihukum atas apa yang terjadi pada musim ini. Kejadian seperti ini terjadi karena kita enggak punya stadion. GBK punya Kemensetneg, Stadion Patriot punyanya Jawa Barat, kita enggak punya stadion (yang memadai)," ucap Diky.

Namun, Diky mengaku mengkhawatirkan potensi masalah yang terjadi jika pertandingan Persija digelar di JIS saat ini. Ia berkaca pada kekacauan akses JIS saat penyelenggaraan konser Dewa 4 Februari lalu. Banyak penonton konser yang mengeluhkan buruknya akses menuju stadion, serta kemacetan panjang yang tak terhindarkan.

"Kalau Persija pasti mau lah main di JIS, bisa meningkatkan potensi menang. Tapi concern saya di Jakmania adalah keamanan dan keselamatan anggota saya. Bagaimana caranya, ya perbaikan infrastruktur. Kemarin kan sempat kejadian juga di konser (Dewa). Biar Persija tidak kesulitan main bola, biar jakmania tidak kesulitan nonton bola, stadion yang ada di Jakarta kita manfaatkan dengan baik dan JIS dilengkapi," urainya.

Kekurangan infrastruktur yang dimaksud Diky adalah akses masuk JIS yang belum memadai. Saat ini, jalur menuju JIS yang baru dibuka hanya berada di ramp barat.

Sementara, akses ramp timur belum dibuka oleh Jakpro. Akses jalan menuju ramp timur juga belum memadai. Hal ini juga yanb menyebabkan terjadinya penumpukan penonton saat gelaran konser Dewa 19.

"Kami berharap, sebelum musim depan infrastruktur JIS dilengkapi, ramp timur dibuka, akses jalannya dibuat memadai, segala macam, lalu apa yang kurang lainnya juga.

Kan sayang kalau stadion tidak digunakan. Tapi memang dengan segala macam risikonya, jujur saya sendiri tidak berani penonton persija di stadion JIS," jelas dia.