JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sedang mempersiapkan Jakarta International Stadium (JIS) untuk pertandingan antar klub lokal Liga Indonesia.
JIS sejak didirikan tercatat baru menghelat laga persahabatan saat momen grand launching antara Persija Jakarta kontra klub asal Thailand, Chonburi FC.
"Mengenai aktivas JIS, ini sedang kami persiapkan musim depan bisa digunakan untuk liga," kata Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin dalam rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa, 4 April.
Iwan menuturkan, saat ini Jakpro tengah berkoordinasi dengan PSSI terkait kesiapan JIS sebagai venue Liga Indonesia musim mendatang 2024-2025, termasuk kelayakan infrastruktur baik dalam stadion maupun di kawasan JIS.
"Kami komunikasi intens dengan PSSI dan beberapa hari ini turut datang ke JIS untuk melihat rencana kegiatan-kegiatan atau pertandingan internasional bisa dimulai di JIS. Ini paralel kita persiapkan" ujar Iwan.
Iwan menuturkan, upaya aktivasi JIS sebagai stadion pertandingan merupakan cara Jakpro meningkatkan pendapatan perusahaan. Mengingat, dalam satu tahun, Jakpro harus bisa mengantongi Rp220 miliar untuk biaya maintenance atau operasional, depresiasi aset, sekaligus laba yang dihasilkan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti kebutuhan anggaran operasional dan lainnya untuk Jakarta International Stadium (JIS) yang mencapai Rp220 miliar per tahunnya.
Sementara, saat ini JIS jarang menjadi lokasi pertandingan sepak bola. Saat menjadi venue konser musik Dewa 19 bulan Februari lalu pun menimbulkan masalah kekacauan akses dan lalu lintas.
Prasetyo meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berbenah. Jakpro sebagai BUMD pengelola JIS harus mencari cara peningkatan pendapatan dengan berbagai kegiatan yang digelar di stadion berkelas internasional tersebut.
Hal ini disampaikan Prasetyo saat menerima audiensi dari The Jakmania yang juga menghadirkan Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin.
"Operasional JIS itu besar, Pak. Kalau kalian (Jakpro) enggak mulai running (acara digelar di JIS) dari sekarang, nilai Rp220 miliar itu bisa didapat dari mana? Babi ngepet juga enggak dapat segitu. Ya kan? Dari sini lah kita perlu coba merintis dari bawah ke atas," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 30 Maret.
Masalahnya, berkaca pada kekacauan bubaran konser Dewa 19, infrastruktur dan akses menuju JIS dianggap belum layak untuk dihadiri penonton dalam jumlah banyak. Karenanya, Prasetyo meminta Jakpro memperbaiki infrastruktur dengan melibatkan masukan dari suporter sepak bola.
"Tampung (masukan) komunitas-komunitas olahraga di situ. Apalagi yang dibilang Jakmania tadi, (akses) ramp timur harus dibuka. Harus cepat, Pak, karena ketika kemarin dicoba show Dewa 19, berantakan. Kita sudah bangun stadion besar-besar dan ada masalah, maka harus diselesaikan," urai Prasetyo.
"Sebetulnya Pj gubernur juga mensuport harus diselesaikan supaya teman-teman persija bisa main di kandangnya sendiri. Dengan stadion semegah itu, masak kita tidak bisa menggunakan?" lanjutnya.