JAKARTA - Kremlin mengatakan pada Hari Rabu, bukan wewenang Rusia untuk memberi saran kepada Pemimpin Cina Xi Jinping, apakah ia harus mengunjungi Ukraina atau tidak.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyampaikan undangan kepada pemimpin China untuk berkunjung ke negaranya.
"Kami tahu posisi China yang seimbang, kami sangat menghargainya dan kami yakin pemimpin China membuat keputusan sendiri mengenai kelayakan kontak-kontak tertentu," jelas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Reuters 29 Maret.
"Kami tidak memiliki hak untuk memberikan saran apapun di sini," lanjut Peskov menambahkan.
Pemimpin Xi mengunjungi Presiden Putin di Moskow minggu lalu. Keduanya mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang mengacu pada 12 poin proposal China, untuk dialog dan gencatan senjata dalam perang Ukraina.
Rencana Cina ini mendapat tanggapan sebelah mata dari Washington, mengingat penolakan Beijing untuk mengutuk invasi Rusia.
Amerika Serikat mengatakan, gencatan senjata sekarang akan memungkinkan Rusia untuk mempertahankan wilayah Ukraina yang telah direbutnya, memberikan waktu bagi pasukannya untuk berkumpul kembali.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundang Pemimpin China Xi Jinping untuk berkunjung ke negaranya, mengingat ia merupakan salah satu pemimpin penting dan strategis yang belum berkunjung ke negara yang tengah dilanda perang tersebut.
"Kami siap untuk bertemu dengannya di sini. Saya ingin berbicara dengannya. Saya pernah melakukan kontak dengannya sebelum perang skala penuh. Tetapi selama tahun ini, lebih dari satu tahun, saya tidak melakukannya," ujar Presiden Zelensky dalam wawancara dengan The Associated Press.
BACA JUGA:
Ketika ditanya apakah Pemimpin Xi akan menerima undangan dari Presiden Zelensky, atau apakah undangan tersebut telah secara resmi diperpanjang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan, ia tidak memiliki informasi untuk diberikan.
Kendati demikian, ia mengatakan Beijing menjaga "komunikasi dengan semua pihak yang terkait, termasuk Ukraina."
Diketahui, Ukraina telah menyambut baik keterlibatan diplomatik China. Namun Presiden Zelensky mengatakan, ia hanya akan mempertimbangkan penyelesaian perdamaian setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina.