JAKARTA - Israel meluncurkan versi baru satelit mata-mata Ofek ke orbit pada Hari Rabu, dengan Kementerian Pertahanan mengatakan satelit ini akan meningkatkan pemantauan regional sepanjang waktu.
Peluncuran tersebut, yang telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya, diawasi oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant, bisa menjadi sinyal kuat ia akan tetap menjabat, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan ia akan dipecat di tengah-tengah krisis konstitusional.
Ofek-13, yang diproduksi oleh perusahaan milik negara Israel Aerospace Industries (IAI), merupakan satelit terbaru dari serangkaian satelit yang diproduksi secara lokal yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1988.
Satelit ini diluncurkan dengan rudal Shavit di atas Laut Mediterania, sebuah lintasan ke arah barat yang biasanya dipilih Israel sebagai tindakan pencegahan, terhadap teknologi sensitif yang jatuh ke tangan negara-negara tetangga di Timur Tengah yang bermusuhan jika terjadi kerusakan.
"Kami akan terus membuktikan, langit pun bukan batas bagi pembangunan pertahanan Israel," demikian pernyataan Gallant, melansir Reuters 30 Maret.
Terpisah, CEO IAI Boaz Levy mengatakan, Ofek-13 adalah "yang paling canggih dari jenisnya, dengan kemampuan pengamatan radar yang unik, dan akan memungkinkan pengumpulan intelijen dalam segala cuaca dan kondisi jarak pandang".
BACA JUGA:
Sabtu pekan lalu, Gallant berseberangan dengan PM Netanyahu, menyerukan penghentian rencana perombakan peradilan yang menuai protes.
Keesokan harinya, PM Netanyahu mengumumkan pemecatan Gallant, memicu gelombang protes anti-pemerintah dan memicu kekhawatiran AS terhadap kesehatan demokrasi dan kesiapan militer Israel.
πThe Israel Ministry of Defense, IAI & IDF successfully launched the “Ofek 13” satellite at 02:10 IST today (Wednesday). The satellite entered orbit, has begun transmitting data, and completed an initial series of inspections in accordance with original launch plans π pic.twitter.com/sjdWn3SECT
— Ministry of Defense (@Israel_MOD) March 29, 2023