Bukan Usul Nama, Demokrat Sebut JK Hanya Beri Pandangan soal Kontribusi Elektoral Cawapres Anies
Jusuf Kalla/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat membantah Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) telah mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Baswedan.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, menyebut JK hanya memberikan masukan dan pandangannya terkait tokoh cawapres Anies yang bisa membantu kontribusi elektoral, khususnya di Jawa Timur.

"Sepengetahuan kami yang disampaikan Pak JK berupa pandangan agar yang menjadi Cawapres Mas Anies yang bisa memberikan kontribusi elektoral di Jawa Timur. Jadi bukan menyetorkan nama," ujar Kamhar dalam keterangannya, Senin, 27 Maret. 

Kamhar menjelaskan, JK memberikan masukan tersebut lantaran elektoral Anies di Jawa Timur dan Jawa Tengah masih lemah. Penilaian itu dilihat dari hasil beberapa hasil survei terhadap bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu.

"Sebagaimana tercermin pada hasil berbagai lembaga survei, Mas Anies butuh pendamping yang bisa memberikan kontribusi elektoral, utamanya di daerah besar yang masih terbilang lemah seperti Jatim dan Jateng," jelas Kamhar. 

"Di antara Jatim dan Jateng, Jatim memiliki potensi penambahan dukungan yang lebih besar. Mungkin ini yang mendasari pemikiran dan usulan Pak JK," sambungnya.

Kendati demikian, Kamhar mengakui, masukan JK yang merupakan politikus senior Golkar itu selaras dengan apa yang tercatat di piagam kerja sama koalisi partai pro Anies. 

"Jadi apa yang disampaikan Pak JK berupa kriteria yang selaras dengan salah satu kriteria calon pendamping Mas Anies yang telah disepakati pada piagam kerjasama tiga partai, yaitu berkontribusi dalam pemenangan," kata Kamhar.

Sebelumnya, mantan wakil presiden sekaligus politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla mengaku mengusulkan nama cawapres kepada Anies. Namun, JK menyerahkan keputusan kepada Anies sebagai capres. 

"Ada lah, pasti tergantung pak Anies saja mana yang, partai-partai, mana yang cocok," kata JK usai buka bersama di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu, 25 Maret. 

JK pun hanya mengungkap kriteria cawapres yang cocok mendampingi Anies. Tokoh yang menjadi cawapres, kata dia, harus bisa mendongkrak suara dan bekerjasama dengan Anies. Namun, JK belum mau menjawab apakah nama yang diusulkan kepada Anies adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

"Belum," kata JK singkat.