Bagikan:

PRAYA - Pemerintah Pusat mengalokasikan dana Rp28 miliar untuk mendukung penurunan kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) di 2023.

"Dana itu diberikan dengan harapan bisa mempercepat penurunan kasus stunting di Lombok Tengah," kata Kepala Bappeda Lombok Tengah, Lalu Wiranata dikutip ANTAR, Senin 20 Maret.

Dana Rp28 miliar tersebut digunakan untuk pemberian makanan tambahan ibu hamil Rp5,6 miliar, pemberian makanan tambahan balita Rp5,3 miliar dan bantuan operasional khusus (BOK) Rp11,09 miliar. Dana tersebut digunakan dengan tujuan angka stunting di Lombok Tengah bisa mencapai 14 persen sesuai target dari pemerintah pusat.

"Dana itu untuk pemberian makanan tambahan bernilai gizi," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data sementara angka kasus stunting di Lombok Tengah mencapai 20 persen atau 18 ribu balita kasus stunting, sehingga Lombok Tengah berada di urutan 8 dari 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat.

Ia mengatakan, semua kasus stunting di Lombok Tengah telah mengalami penurunan, karena awal 2023 ini masih belum dilakukan pendataan terkait kasus stunting. Dengan adanya bantuan dana tersebut diharapkan kasus stunting di Lombok Tengah bisa menurun sesuai dengan yang direncanakan.

"Kasus sunting bisa turun menjadi 16 persen di 2023, sehingga 2024 bisa mencapai 14 persen sesuai target nasional," katanya.

Selain menggunakan dana bantuan dari pemerintah tersebut, penurunan kasus stunting di Lombok Tengah juga telah dianggarkan di APBD 2023.

"Pemerintah daerah juga telah mengalokasikan dana untuk mempercepat menurunkan angka stunting di Lombok Tengah," katanya.