Bagikan:

PRAYA - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah kasus stunting hingga Agustus 2023 mencapai 13,34 persen atau di bawah target nasional, yakni 14 persen.

"Kasus stunting di Lombok Tengah telah menurun menjadi menjadi 13,34 persen atau 12.446 balita stunting dari total kasus stunting 18 ribu di 2022," kata Kepala Bapperinda Lombok Tengah, Lalu Wiranata dikutip ANTARA, Senin, 2 Oktober.

Penurunan signifikan kasus stunting di Lombok Tengah di 2023 ini tidak lepas dari program yang telah dilaksanakan oleh semua OPD secara gotong royong termasuk pemberian makanan tambahan kepada balita stunting.

"Artinya program yang dilaksanakan telah mulai ada hasil," katanya.

Kasus stunting di Lombok Tengah di 2020 mencapai 20 persen dari 18 ribu balita stunting. Kemudian pada Mei 2023 turun menjadi 17 persen setelah dilakukan program percepatan stunting.

Selain itu, pemerintah daerah melaksanakan gotong royong penurunan stunting bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan dari hasil evaluasi itu hingga Agustus stunting di Lombok Tengah turun menjadi 13,34 persen.

"Memang secara nasional 14 persen itu harus tercapai di 2024. Namun, Lombok Tengah saat ini telah berada di bawah target nasional," katanya.

Sementara itu, untuk total anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk percepatan penurunan stunting itu mencapai Rp100 miliar baik dari pemerintah pusat maupun provinsi dan pemerintah daerah.

Anggaran program percepatan stunting tidak hanya diberikan kepada OPD, namun diberikan kepada semua Puskesmas di Lombok Tengah untuk program pemberian makanan tambahan (PMT).

Dalam penanganan stunting itu tidak hanya persoalan pemberian makanan bergizi, namun dari segi pembangunan fisik juga merubah salah satu program percepatan penurunan stunting.

"Pembangunan fisik seperti pembuatan sumur bor dan sosialisasi dalam mengubah perilaku hidup sehat," katanya.

Pihaknya optimistis kasus stunting di Lombok Tengah bisa terus menurun hingga akhir 2023, karena percepatan kasus stunting saat ini ditangani oleh semua pihak, tidak hanya satu OPD.

"Kasus stunting di Lombok Tengah ini bisa turun hingga 12 persen di akhir 2023," katanya.